Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebanyak 86 Persen Orang Indonesia Korban Kejahatan Internet  

image-gnews
Virus
Virus
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Waspadalah lantaran wabah digital telah menyerang Indonesia. Sebanyak 86 persen pengguna Internet di Indonesia telah menjadi korban. Demikian studi Norton Cybercrime Report: The Human Impact, yang dirilis di Jakarta pada hari ini.

Wabah yang menyerang jagad Internet Indonesia adalah virus komputer (68 persen), penipuan online (33 persen), situs palsu alias phishing (22 persen), peretasan situs jejaring sosial (12 persen), dan serangan seksual (11 persen). Effendy Ibrahim, Internet Safety Advocate dan Consumer Business Head Symantec Asia, mengatakan kebanyakan kita menjadi korban lantaran kurang peduli.

Studi yang dilakukan Norton itu menemukan bahwa kebanyakan korban tak mau berbicara malah cenderung tak peduli. Orang-orang menolak melindungi diri mereka lantaran menganggap itu terlalu rumit. "Mereka tidak tahu seberapa seriusnya lalu membiarkannya karena bisa membawa komputer ke tempat perbaikan," kata Effendy.

Padahal, kejahatan dunia maya juga berdampak pada emosional dan psikologis masyarakat. Selain bisa kehilangan duit dan informasi rahasia, kejahatan itu juga menimbulkan kemarahan, terganggu, kecewa, dan kaget.

Ada pula 76 persen masyarakat yang menganggap kejahatan dunia maya tak perlu dibawa ke polisi. Biasanya, pelaku hanya mencuri duit kecil. Padahal, kalau ditotal dari banyak korban, hasilnya akan besar juga.

Kejahatan dunia maya telah melahirkan perekonomian bawah tanah dengan nilai yang mencengangkan. Secara global nilai ekonomi ini mencapai US$ 105 miliar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nilai yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki kerusakan sistem akibat serangan juga tak sedikit. Norton memperhitungkan secara global nilainya mencapai rata-rata US$ 334 dengan waktu yang diperlukan untuk perbaikan rata-rata 28 hari.

Sedangkan untuk Indonesia, angkanya lebih besar lagi. Waktu yang dibutuhkan rata-rata 36 hari. Sedangkan uang yang dikeluarkan rata-rata Rp 11,5 juta lebih.

Studi itu dilakukan pada April lalu oleh The Leading Edge, sebuah perusahaan riset pasar, atas nama Symantec. Perusahaan ini mensurvei 499 orang Indonesia dewasa berusia 18 tahun ke atas.

DEDDY SINAGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

10 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

11 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

11 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

15 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

17 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

18 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

19 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

19 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

22 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

23 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?