Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misi Terakhir Opportunity

image-gnews
Opportunity. Foto: apod.nasa.gov
Opportunity. Foto: apod.nasa.gov
Iklan

TEMPO Interaktif, Los Angeles - Padang pasir luas berbatu berwarna kuning kemerahan itu adalah daerah tujuan akhir Opportunity, wahana penjelajah Mars. Kawah Endeavour selebar 23 kilometer itu diperkirakan menyimpan bebatuan dan material pasir yang jauh lebih tua dan memberi informasi tentang masa lalu Mars yang dialiri air.

Dua bulan setelah kematian Spirit, kembarannya, wahana robotik Opportunity terus menjelajahi permukaan Mars. Wahana milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA, itu kini memasuki tepi kawah Endeavour untuk mengawali eksplorasi barunya.

Perintah yang dikirim kepada Opportunity mengarahkan robot beroda enam itu untuk melakukan dorongan terakhir menuju kawah Endeavour, cekungan selebar 23 kilometer di dekat khatulistiwa Mars. Kawah itu kemungkinan besar akan menjadi tujuan final wahana tersebut.

Dengan lajunya sekarang serta gerakannya yang kerap tersendat, Opportunity memerlukan waktu beberapa hari hanya untuk mencapai bagian tepi kawah itu. Garis finis adalah sebuah titik sepanjang pematang yang dijuluki sebagai “Spirit Point" oleh NASA untuk menghormati saudara kembar Opportunity yang telah hilang kontak sejak Mei lalu itu.

“Saya amat bersemangat. Kami telah berkendara begitu lama," kata Ray Arvidson dari Washington University di St Louis, yang menjadi bagian tim pengendali wahana.

Penyelidikan ke kawah baru ini menambah semangat petualangan dalam misi yang telah mengirim foto-foto berwarna dari kamera panorama kedua wahana yang mengabadikan lanskap planet merah itu. Spirit dan Opportunity juga membantu menguak masa lalu Mars yang hangat dan basah.

Ketika kedua robot penjelajah itu diterjunkan dengan parasut ke dua lokasi yang bertolak belakang di Mars pada 2004, mereka hanya direncanakan untuk menjalankan misi selama tiga bulan. Namun kedua wahana robotik itu terbukti sanggup beroperasi jauh lebih lama daripada yang diprediksi para ilmuwan NASA.

Perjalanan Spirit berakhir Mei lalu setelah NASA menghentikan usaha mereka mengontak wahana itu. Robot beroda enam itu terjebak dalam pasir dan tidak terdengar sinyalnya lagi selama lebih dari satu tahun.

Sejak menggelinding keluar dari sebuah kawah kecil pada 2008, Opportunity sebenarnya belum memiliki tugas besar lagi. Robot itu hanya berjalan terus ke arah selatan menuju Endeavour sambil sesekali berhenti untuk memandangi kondisi alam di sekitarnya dan memeriksa bebatuan di permukaan Mars.

Pada awal 2009, Opportunity mulai menangkap adanya gundukan tepi kawah di horizon. Namun pada saat itu, para peneliti NASA belum yakin apakah penjelajah tersebut sanggup menempuh perjalanan ke arah kawah berukuran 25 kali lebih besar daripada kawah Victoria yang ditelitinya pada 2008.

Perjalanan sepanjang 11 kilometer itu membutuhkan waktu yang lebih lama ketimbang perencanaan semula sekitar dua tahun. Untuk mencegah roda kanan depannya aus, Opportunity harus berjalan mundur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Robot itu juga tak bisa meluncur secepat biasanya karena kondisi medan yang berbahaya. Opportunity bahkan terpaksa mengambil rute memutar dan harus menempuh jarak dua kali lebih jauh.

John Callas, Manajer Proyek NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena, mengatakan kawah Endeavour adalah target ilmiah terpenting yang akan dieksplorasi robot itu sejak mendarat di planet merah. Kawah itu terbentuk oleh asteroid atau komet yang menabrak permukaan Mars dan mengupas berbagai lapisan geologi planet itu dari berbagai titik sejarah yang berbeda.

Endeavour adalah kawah keempat yang akan dijelajahi oleh Opportunity. Kawah itu diperkirakan menyimpan deposit tertua ketimbang situs lain.

Opportunity, yang telah berkelana lebih dari 32 kilometer sejak mendarat tujuh tahun lalu, akan mengelilingi kawah itu selama beberapa bulan untuk mengambil gambar tepi kawah dan apa yang ada di dalamnya. Sebagian dari kawah terisi oleh bebatuan dan sedimen.

Para pengendali robot mencoret kemungkinan Opportunity berjalan melintasi kawah tersebut karena khawatir wahana itu akan terjebak seperti saudara kembarnya. “Robot itu akan menyusuri bagian tepi kawah ke arah selatan untuk mencari mineral tanah liat yang diperkirakan terbentuk ketika air mengalir di planet itu pada zaman dahulu," kata Callas.

Mineral lempung itu sebenarnya telah banyak dipelajari oleh wahana antariksa yang mengorbit planet itu, namun Opportunity akan menjadi wahana pertama yang meneliti material itu secara langsung.

“Tak lama lagi, kami akan memperoleh kesempatan untuk mengambil sampel tipe batu yang belum pernah dilihat robot itu," kata Matthew Golombek, anggota tim sains Mars Exploration Rover di JPL. “Mineral lempung terbentuk dalam kondisi basah sehingga kami mungkin dapat mempelajari sebuah lingkungan yang berpotensi dapat dihuni.”

Callas mengungkapkan kemungkinan bahwa wahana itu akan menghabiskan waktu bertahun-tahun di lokasi tersebut. “Lokasi yang luar biasa," kata Callas. “Kawah ini bukan sekadar satu titik. Ada puluhan kilometer geologi yang sangat menarik untuk dieksplorasi.”

TJANDRA DEWI | AP | NASA | SPACE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

11 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.


Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

17 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

17 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

18 hari lalu

Gambaran orbit elips komet 12P/Pons-Brooks yang akan melontarkan 'komet setan' itu mengelilingi matahari pada 2024. Foto: SpaceReference.org
Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.


Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.


Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.


Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)
Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.


Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.


Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

6 September 2023

Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023. Dok. Puspresnas
Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.


Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

4 September 2023

Dzaky Radiansyah bersama medali perak yang diraihnya di International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOOA) ke-16 2023. Foto: Pribadi
Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.