TEMPO Interaktif, Dubai - Apa kaitan antara BlackBerry dan keamanan berkendara di jalanan? Ternyata, diyakini berbanding terbalik. Artinya, tanpa peranti itu tingkat keselamatan berkendara lebih meningkat.
Setidaknya itulah yang terjadi di Dubai dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Laporan kepolisian negeri di Timur Tengah itu seperti dilansir The National dan autoevolution.com, Rabu, 19 Oktober 2011 menyebut saat terjadi gangguan pada BlackBerry, selama tiga hari, yaitu Selasa, Rabu, dan Kamis pekan lalu, angka kecelakaan menurun 20 persen di Dubai dan 40 persen di Abu Dhabi.
"Sepanjang tiga hari itu angka kecelakaan menurun, terutama pada pengemudi yang berusia muda dan pengemudi pria,” tutur Letnan Jenderal Dahi Khalfan Tamim, kepala kepolisian negeri itu.
Padahal, kata Tamim, pada hari-hari sebelumnya saban tiga menit terjadi kecelakaan ringan dan sedang. Bahkan, setiap dua hari terjadi kecelakaan fatal.
Setelah diteliti ternyata ada kaitan antara penggunaan layanan BlackBerry di saat berkendara dengan jumlah kecelakaan yang terjadi. “Orang mulai menyadari potensi bahaya menggunakan telepon seluler saat mengemudi dan jalanan lebih aman kala layanan BlackBerry berhenti,” kata Brigadir Jenderal Hussein Al Harethi, Direktur Jenderal Lalu Lintas Kepolisian Abu Dhabi.
Penggunaan BlackBerry di saat berkendara saat ini tengah menjadi perhatian masyarakat di Uni Emirat Arab, menyusul kasus kecelakaan yang ditengarai karena pengemudi menggunakan peranti itu saat berkendara.
Terlebih, setelah kecelakaan tragis yang menyebabkan kematian pesepakbola Theyab Amana. Dia diketahui menggunakan layanan BlackBerry beberapa saat sebelum peristiwa mengerikan itu terjadi.
Pihak Research In Motion selaku produsen BlackBerry belum berkomentar mengenai statistik di Uni Emirat Arab tersebut.
ARIF ARIANTO