Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Carrier IQ Mengancam Privasi Pengguna Ponsel

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dalam beberapa hari terakhir, dunia teknologi dihebohkan oleh penemuan software atau peranti lunak yang memiliki kemampuan memata-matai aktivitas para pengguna telepon seluler cerdas di mana pun. Program tersebut bernama Carrier IQ.

Carrier IQ adalah peranti lunak untuk perangkat mobile. Menurut perusahaan pembuat program tersebut, Carrier IQ disediakan untuk keperluan vendor atau operator telepon dalam menganalisis, meningkatkan, dan memperbaiki layanan pengguna.

Namun, menurut peneliti masalah keamanan sistem operasi Android, Trevor Eckhart, yang pertama kali mengungkapkan keberadaan program tersebut di ponsel cerdas, kemampuan Carrier IQ jauh melebihi apa yang diklaim perusahaan pembuat.

Carrier IQ memiliki kemampuan merekam seluruh kegiatan ponsel cerdas yang telah terpasang program tersebut, seperti lokasi pengguna, tuts yang ditekan, dan data yang dikirim. Artinya, ruang pribadi bagi pengguna ponsel cerdas hampir tak ada.

Mulanya Carrier IQ hanya ditemukan pada ponsel cerdas dengan sistem operasi Android. Belakangan diketahui bahwa hampir semua sistem operasi ternyata menggunakan peranti lunak tersebut, seperti Symbian, BlackBerry, webOS, dan iOS 5.

Sebelum Anda panik, perlu diketahui bahwa tidak semua ponsel cerdas menggunakan Carrier IQ. Ponsel seri Google Nexus, misalnya, dipastikan tidak mengandung Carrier IQ. Tapi ponsel Samsung, HTC, dan BlackBerry memakai program tersebut.

iOS buatan Apple awalnya diyakini tak mengandung Carrier IQ. Tapi, setelah dicek, ternyata Apple telah memasukkan program ini di iPhone. Beruntung cara mematikannya cukup mudah. Untuk iOS 5, Anda dapat mematikan fitur Diagnostics and Usage pada menu Settings, maka Carrier IQ tidak aktif.

Sedangkan untuk ponsel Android sedikit lebih rumit. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui apakah terdapat Carrier IQ di ponsel Anda. Untuk itu, Anda harus mengunduh aplikasi gratis yang dibuat Eckhart terlebih dulu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah aplikasi tersebut diunduh dan dipasang, jalankan CIQ checks dan Anda akan mengetahui secara pasti apakah ponsel Anda mengandung Carrier IQ atau tidak.

Sayang, untuk membuang Carrier IQ dari ponsel jauh lebih rumit ketimbang sekadar mendeteksinya. Untuk ponsel Android, misalnya, harus ada program khusus lagi untuk menghapusnya. Program tersebut tidak gratis alias berbayar.

Terungkapnya keberadaan Carrier IQ ini membuat beberapa otoritas di Eropa mencari tahu lebih jauh dampak yang bisa ditimbulkan. Mereka langsung menanyakan kepada operator telepon dan pabrikan ponsel cerdas, termasuk Apple, soal keamanan data pengguna ponsel cerdas.

Otoritas Bavarian untuk keamanan data di Jerman, misalnya, telah mengontak Apple untuk menanyakan masalah tersebut. Begitu pula dengan Prancis, Inggris, dan Italia. Mereka telah melakukan investigasi apakah Carrier IQ digunakan dalam wilayah yurisdiksi mereka. 

Apple mengaku akan menghentikan penggunaan peranti lunak tersebut. "Kami tak akan membenamkan Carrier IQ pada iOS 5 lagi dan akan menghapusnya secara total pada versi update," kata Natalie Harrison, juru bicara Apple dalam siaran persnya.

Sementara itu, perusahaan pembuat Carrier IQ terus membantah bahwa produk mereka melanggar privasi pengguna ponsel cerdas. "Kami sangat paham atas kecemasan terhadap Carrier IQ, tapi kami tak setuju dengan semua tuduhan itu.”

TECHJOURNAL | CNET | FIRMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

10 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

11 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

11 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

15 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

17 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

18 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

19 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

19 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

22 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

23 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?