Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-hati, Penjahat Cyber Mengincar Wisatawan  

image-gnews
freepicturesweb.com
freepicturesweb.com
Iklan

TEMPO.CO , San Fransisco - Hendak berwisata ke luar negeri pada liburan kali ini? Hati-hati, jangan sampai Anda jadi sasaran para penjahat dunia maya.

Sebuah peringatan datang dari FBI akhir pekan ini. Lembaga ini menyatakan peretas kini membidik data tamu hotel ketika mereka masuk dalam jaringan Wi-Fi hotel tempat mereka menginap.

Peringatan yang dikeluarkan oleh Internet Crime Complaint Center FBI itu ditujukan kepada para eksekutif di AS, pegawai pemerintah, dan akademisi. Namun mereka tak menyebut di negara mana saja praktek itu dilakukan.

Serentetan insiden menyangkut pencurian data Internet memang dikeluhkan banyak wisatawan. Modusnya antara lain melalui peringatan pembaruan perangkat lunak palsu pop-up ketika mereka menggunakan koneksi Internet hotel di luar negeri. Ketika para tamu mengklik "update" perangkat lunak palsu yang diinstal pada komputer, para pencuri dunia maya akan secara otomatis mencuri semua data di laptop mereka.

Koneksi Wi-Fi di hotel sangat berisiko, kata Sian John, pakar strategi keamanan Internet Symantec. Pasalnya, mereka sering mengatur tanpa pengaturan keamanan yang tepat. "Tapi ini hanya satu dari sekian banyak ancaman keamanan bagi para pelancong bisnis," katanya.

Dari sudut pandang keamanan data, perjalanan secara inheren berisiko. "Salah satu cara utama kehilangan data terjadi adalah ketika orang bepergian," katanya. Kalau tidak berada dalam area aman, sebaiknya tak usah menggunakan laptop.

Ia mengatakan risiko utama adalah, dalam mendapatkan akses Internet, wisatawan sering beralih dari koneksi wi-fi yang satu ke yang lain. Ancaman pencurian data tak hanya terjadi di hotel, tapi di sarana publik yang menawarkan akses Internet gratis lainnya.

Sementara pengaturan keamanan bervariasi dari jaringan ke jaringan banyak yang dibiarkan terbuka dan dimonitor, wisatawan sering tidak menyadari bahwa mereka dapat tanpa disadari membuka diri untuk kehilangan data dengan masuk pada radius mereka. "Siapa pun bisa terhubung ke mereka, yang berarti siapa pun dapat melihat lalu lintas data mereka," katanya.

Gary Davis, direktur pemasaran global McAfee, mengatakan ada tren yang berkembang yaitu para peretas menyiapkan hotspot Wi-Fi di tempat umum. Fasilitas mereka akan muncul di bagian atas daftar Wi-Fi yang tersedia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Orang akan melihat 'Wi-Fi' dan meng-klik-nya, dan ketika mereka melakukan itu mereka membuka diri untuk dibajak datanya," katanya. Pendekatan terbaik adalah untuk waspada dan menghindari Wi-Fi hotspot yang tampaknya tidak sah.

Perangkat Android saat ini merupakan perangkat yang paling ditargetkan oleh hacker, kata Davis. "Kami melihat peningkatan 1.200 persen pada malware menargetkan perangkat Android baru pada kuartal pertama tahun ini," katanya.

Sementara itu, John mengatakan pendekatan terbaik untuk pelancong bisnis saat menggunakan Wi-Fi publik adalah melakukan remote login ke jaringan virtual pribadi, atau VPN, yang menjamin semua data yang diterima dan dikirim berasal dari perangkat dienkripsi.

Wisatawan juga dapat melindungi diri mereka dengan menggunakan protokol dienkripsi--cukup mengetikkan "https:" bukan "http:" di awal URL - meskipun "https:" tidak didukung oleh semua situs web. Dan mereka harus menghindari transmisi informasi sensitif, seperti dokumen kerja atau pemerincian kartu kredit.

Walaupun, katanya, risiko kehilangan data dimulai bahkan sebelum log on, katanya. Wisatawan yang asyik dalam pekerjaan mereka di kafe-kafe atau lounge keberangkatan di bandara sering tidak menyadari ada mata-mata di sekitar mereka.

"Kebanyakan orang tidak memiliki layar privasi di laptop, sehingga siapa pun yang duduk di sebelah Anda dapat melihat melewati bahu Anda apa yang Anda lakukan."

TRIP B | CNN

Berita terpopuler
Foto Ventje Rumangkang Bersama Dua Wanita Beredar

Anas Susun Strategi Lawan Penggulingan

Pas SBY Pidato, Anas Cs Kumpul di Rumah Anas

Miliarder Allen Stanford Dihukum 110 Tahun Penjara

Putri Ventje Rumangkang Tertawa Tanggapi Foto Ayah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

10 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

11 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

11 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

15 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

17 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

18 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

19 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

19 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

22 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

23 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?