Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Teknologi Roda Tidak Muncul pada Hewan?

image-gnews
Tikus hutan baru (<I>Apomys brownorum</I>) dari Gunung Tapulao, Zambales. Foto: LIVESCIENCE
Tikus hutan baru (Apomys brownorum) dari Gunung Tapulao, Zambales. Foto: LIVESCIENCE
Iklan

TEMPO.CO, London-- Hewan memiliki hampir semua teknologi yang ada di dunia manusia. Sebut saja kompas magnetik pada angsa yang bermigrasi, sonar lumba-lumba, teknologi bendungan berang-berang, dan teknologi pertanian semut. Semua teknologi itu bahkan berkembang selama jutaan tahun melalui evolusi sebelum manusia menemukannya.

Namun, dari bermacam teknologi canggih tersebut, ada satu teknologi yang tidak ada di dunia hewan. Teknologi itu adalah roda. Mengapa tidak ada satu jenis hewan yang memiliki "roda"?

Setiap jenis hewan bergerak dengan caranya masing-masing. Ada yang berjalan, mengapung, melompat, berenang, menyelam, meluncur, berayun, mendayung, dan lainnya. Bahkan ada hewan yang bisa meringkuk menjadi bola dan jungkir balik menggelinding. Tapi hewan yang menggelinding pun tidak memiliki bagian tubuh yang bisa berputar: roda alami.

Para peneliti melihat fakta ini cukup aneh, mengingat teknologi roda tidak serumit bagian tubuh hewan, misalnya mata.

"Sementara roda tidak lebih dari sebuah silinder yang berputar bebas pada sumbu tetap," kata para peneliti, seperti dikutip Livescience, Rabu, 8 Agustus 2012. Hampir seluruh makhluk hidup yang tergabung dalam Kerajaan Animalia memiliki mata, tapi tak satu pun mempunyai roda penggerak.

Para ahli biologi evolusi mengatakan kerumitan mata muncul sebagai akibat dari kebutuhan makhluk hidup akan cahaya. Butuh waktu 400 ribu tahun untuk mengembangkan mata yang kompleks.

Sedangkan roda, di sisi lain, sebenarnya adalah sebuah sistem rumit yang tidak bisa disederhanakan. Roda harus dibuat dengan sempurna agar bisa bekerja. Jika  lingkaran tidak sempurna, tidak pas dengan porosnya, atau diameternya salah, roda tidak akan bisa menggelinding.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Roda hanya bisa dibuat oleh seseorang dengan keahlian tinggi. Ini menjelaskan mengapa manusia tidak menemukan roda sampai Zaman Perunggu, tatkala manusia sudah mampu mengecor logam, membangun kanal dan perahu layar, bahkan merancang kecapi serta alat musik yang rumit.

Ahli biologi evolusioner Richard Dawkins mengatakan evolusi membentuk bagian-bagian tubuh makhluk hidup secara bertahap sesuai dengan fungsinya. Hewan tidak pernah memulai mengembangkan bentuk awal organ mirip roda alami lantaran organ lokomosi itu dianggap tidak memberi manfaat bagi hewan.

"Roda adalah kasus di mana solusi rekayasa dapat dilihat secara kasatmata, tapi menjadi tak terjangkau dalam evolusi karena terletak di sisi lain yang jauh," kata Dawkins.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita lain:
Ini Kumbang Iblis dari Republik Dominika

Manusia Spesies Baru Ditemukan di Afrika

Inilah Mobil Listrik Buatan ITB

Curiosity Kirim Gambar Gunung di Mars

Vaio E11, Notebook Grafis Terjangkau

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia