Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditemukan, Detektor Kontak Mata di Otak

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Tampilan aplikasi
Tampilan aplikasi "Otak Einstein" untuk iPad. thesun.co.uk
Iklan

TEMPO.CO , Tucson - Menjalin kontak mata secara langsung dengan seseorang dapat memunculkan perasaan khusus. Namun, bagaimana perasaan khusus itu muncul dari sekadar kontak mata?

Penelitian terbaru mengungkapkan aktifnya sel-sel saraf khusus di amigdala -bagian dari otak yang memproses emosi dan interaksi sosial- saat terjadi kontak mata. Neuron jenis baru ini ditemukan pada monyet rhesus (Rhesus macaque).

"Sel ini, jika dijumpai pada manusia, mungkin berperan terhadap gangguan seperti autisme dan skizofrenia, yang mempengaruhi kontak mata dan interaksi sosial," ujar Katalin Gothard, pakar neurofisiologis di Universitas Arizona di Tucson, Amerika Serikat, Rabu 17 Oktober 2012.

Gothard dan timnya menempatkan tujuh elektroda, masing-masing berukuran sepersepuluh dari ketebalan rambut manusia, pada amigdala monyet rhesus. Elektroda itu merekam aktivitas tiap sel saraf saat monyet menonton video yang menampilkan monyet lain. Pada saat bersamaan, tim mengamati tatapan mata si monyet.

Dari 151 neuron yang dapat dikenali, 23 di antaranya aktif bereaksi hanya saat monyet menatap mata monyet yang ada dalam video. Lebih spesifik, empat neuron di antaranya bereaksi lebih intens ketika monyet dalam video menatap kembali pada monyet laboratorium, seolah-olah dua primata itu menjalin kontak mata.

Neuron-neuron inilah yang berfungsi sebagai detektor kontak mata. Gothard dan timnya menamai neuron ini dengan sebutan "sel-sel mata".

"Sel-sel ini telah disetel oleh evolusi untuk melihat mata. Mereka mengekstrak informasi tentang siapa Anda, dan yang paling penting, Anda membuat kontak mata dengan saya," kata Gothard, seperti dikutip Newscientist.

Sementara itu, "sel-sel mata" lainnya bereaksi tergantung perilaku monyet dalam video, apakah ramah, agresif atau netral. Sel-sel ini tidak spesifik menanggapi kontak mata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Martha Farah, ahli syaraf kognitif di Universitas Pennsylvania di Philadelphia, mengatakan temuan Gothard cukup masuk akal, mengingat manusia juga memiliki sel-sel mata. "Ada banyak kesamaan antara sistem visual manusia dan monyet," katanya.

Pakar yang tidak terlibat dalam penelitian Gothard ini menambahkan otak manusia berasal dari satu spesies yang mempunyai perilaku sangat sosial sekaligus sangat visual.

Gothard dan timnya akan melanjutkan penelitian untuk mengetahui efek pemberian obat terhadap peningkatan aktivitas sel-sel mata pada monyet. Ia berharap penelitian lanjutannya bisa bermanfaat untuk terapi pengobatan kondisi berkurangnya intensitas kontak mata dan interaksi sosial.

Tim berencana menyuntikkan hormon oksitosin, yang dikenal dapat meningkatkan ikatan sosial. Semprotan oksitosin telah digunakan sebagai pengobatan eksperimental untuk autisme.

"Tapi pertama-tama kami harus tahu lebih banyak tentang sel-sel ini," katanya. "Kami baru saja menemukan keberadaan mereka."

NEWSCIENTIST | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita teknologi lainnya:
Batu dari Bulan Laku Rp 3,2 Miliar
Samsung Luncurkan Ultrabook Windows 8 

AS Tuding Iran Lakukan Serangan Cyber

FBI Ingatkan Ancaman Malware Android 

Microsoft Luncurkan Aplikasi Musik Xbox 

Ada Racun Siput Laut di Sayap Kupu-kupu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia