Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Hiu Paus Selalu ke Permukaan Laut?

image-gnews
Seekor ikan hiu tutul mati terdampar di pantai Pelangi, kelurahan Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, (4/8/2012). Ikan hiu tutul ini merupakan ikan hiu kedua yang ditemukan mati terdampar di pesisir selatan Jawa. TEMPO/Suryo Wibowo
Seekor ikan hiu tutul mati terdampar di pantai Pelangi, kelurahan Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, (4/8/2012). Ikan hiu tutul ini merupakan ikan hiu kedua yang ditemukan mati terdampar di pesisir selatan Jawa. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Perth--Hiu paus dapat menyelam di perairan dingin hingga kedalaman ratusan meter. Namun, ikan terbesar sejagad ini harus selalu kembali ke permukaan laut.

"Mereka ke permukaan untuk pemanasan," kata Michele Thums dari Institut Kelautan, Universitas Australia Barat, menyampaikan temuan tim peneliti yang mempelajari perilaku hiu paus, Jumat 19 Oktober 2012.

Ia mengatakan temuan ini membuka wawasan baru tentang perilaku hiu paus (Rhincodon typus) yang belum banyak terungkap. Sebelumnya diketahui bahwa hiu paus menyelam secara teratur pada kedalaman sekitar 100 meter dan kemudian kembali ke permukaan dengan cepat. Gerakan ini disebut gaya selam "melambung" atau "yo-yo".

Namun, tim peneliti, yang melibatkan Professor Mark Meekan dari Lembaga Penelitian Kelautan Australian, menemukan bahwa hiu paus juga bisa melakukan penyelaman sangat dalam yang berlangsung lebih dari dua jam.

Hiu paus selalu kembali permukaan secara berkala di antara satu penyelaman dan penyelaman berikutnya. Pola ini mirip seperti yang dijumpai pada mamalia laut, seperti paus atau lumba-lumba, yang memang perlu ke permukaan untuk bernapas.

"Tapi hiu paus adalah ikan yang tidak perlu menghirup udara," kata Thums. Maka ia dan timnya berangkat ke lapangan guna mencari jawaban atas fenomena itu.

Penelitian dilakukan terhadap empat ekor hiu paus. Tiga ekor hiu ada di Ningaloo Reef di lepas pantai barat laut Australia Barat, dan seekor lainnya di Pulau Christmas. Keempat hiu ditandai dengan alat pencatat kedalaman dan waktu penyelaman yang juga dapat mencatat suhu air.

Data yang diperoleh dari alat mengungkapkan bahwa hiu menghabiskan waktu terpanjang di permukaan laut setelah melakukan penyelaman terdalam dan terdingin, yakni rata-rata pada 340 meter dengan suhu sekitar 14 derajat Celsius.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hiu paus berada di permukaan rata-rata selama 145 menit," ujar Thums. Ia menyimpulkan perilaku itu muncul lantaran hiu paus butuh mengatur suhu tubuh mereka. Hiu paus rutin ke permukaan untuk menghangatkan tubuh setelah menghabiskan waktu di laut dalam yang suhunya dingin.

Hiu paus, seperti jenis ikan lainnya, bersifat ectothermic. Suhu tubuh mereka menyesuaikan dengan suhu air di sekitarnya. Hiu paus tidak dapat mengatur suhu tubuh mereka melalui proses fisiologis internal seperti mamalia. Akhirnya mereka mengembangkan perilaku ke permukaan laut yang suhunya lebih hangat untuk menghangatkan tubuh.

"Mirip dengan reptil yang rutin berjemur di bawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuh. Reptil kemudian sesekali berpindah ke bawah batu ketika tubuhnya dirasa sudah cukup hangat," ujar Thums.

Ia dan Profesor Meekan menerbitkan penelitian berjudul "Evidence of Thermoregulation by the World's Largest Fish," ini dalam jurnal Journal of the Royal Society edisi pekan ini.

Menurut Meekan, pemahaman lengkap tentang perilaku akan membantu pengembangan strategi dan manajeman konservasi hewan pemakan plankton ini secara efektif. Temuan ini juga dapat dimanfaatkan untuk memprediksi dampak perubahan lingkungan terhadap hiu paus.

PHYS.ORG | MAHARDIKA SATRIA HADI

Baca juga:
Newsweek Akhiri Era Majalah Cetak

5 Bulan Planet Pluto Ancaman bagi Pesawat NASA

Mengintip Warna-warni Data Center Google

Google Siap Beri Kejutan pada 29 Oktober

Benarkah Senyum Manusia Berasal dari Ikan Purba?

Apple Kalah Lagi di London

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia