Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Internet Ratapi Kematian Aaron Swartz

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Aaron Swartz. Cnn.com
Aaron Swartz. Cnn.com
Iklan

TEMPO.CO, California - "Kematian Aaron Swartz adalah kerugian bagi seluruh umat manusia," tulis Jacob Applebaum, seorang hacker terkenal, melalui pesan email. Dia adalah seorang "jenius Web," tulis Lawrence Lessig, profesor hukum di Harvard Law School dan direktur Edmond J. Safra Center for Ethics di Harvard University.

Tapi setelah Swartz meninggal pada hari Jumat, Lessig bertanya-tanya tentang julukan yang pas untuk menggambarkan dirinya. Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat mendapuknya sebagai: penjahat cyber.

Aaron Swartz adalah seorang hacker-aktivis -- jamak disebut hacktivis -- dan penggiat kebebasan informasi. Ia menghadapi tuduhan federal setelah mengunduh banyak makalah akademis yang hanya bisa diakses dengan membayar dengan maksud untuk mendistribusikannya secara gratis. Ia menghadapi ancaman 35 tahun penjara dan denda US$ 1 juta.

Swartz ditemukan gantung diri di apartemennya di Brooklyn, Jumat. Dia berusia 26 tahun.

Banyak makalah yang diunduh kemudian digratiskan Swartz adalah makalah-makalah "kelas satu". Di antaranya adalah John Berryman: The Poetics of Martyrdom dan Mapping the Niger, 1798-1832: Trust, Testimony, and Ocular Demonstration in the Late Enlightenment. Atas inisiatif sendiri, JSTOR, yang makalahnya digangsir Swartz, mulai menawarkan akses gratis terbatas pada arsip tertentu hanya minggu ini.

"Aaron sangat tertekan oleh kasusnya," tulis Susan Swartz, ibu Swartz, pada situs peretas, YCombinator. "Apa yang akan dilaluinya sungguh menyakitkan." Padahal apa yang diusungnya, katanya, adalah membuka informasi seluas-luasnya dan menentang "kapitalisme" ilmu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kematian Swartz, disebut banyak kalangan, tak hanya memunculkan rasa berkabung yang mendalam di antara pendukungnya. Juga, mengaktifkan 'alarm' kemarahan mereka.  

Kasus ini bukan yang pertama baginya. Pada bulan Januari, 2011, Swartz ditangkap karena men-setting kebebasan informasi yang digambarkan bak membebaskan hewan dari kebun binatang. Pada tahun 2008, ia menggangsir dan membuat siapapun bisa mengakses dokumen PACER, situs berlangganan yang berisi dokumen pengadilan federal. Terakhir, dia mengunduh 4,8 juta artikel dari JSTOR.

Swartz kemudian didakwa dengan pencurian di dunia maya, penipuan, dan secara tidak sah memperoleh informasi dari komputer yang dilindungi dan merusak komputer yang dilindungi.

"Saya tidak sepenuhnya memahami alasan dia bunuh diri," kata Applebaum, yang bekerja sama dengan Swartz pada proyek-proyek keamanan maya. Applebaum kini juga menjadi  subyek dari penyelidikan federal untuk koneksinya dengan Wikileaks. "Tapi aku bisa memahami kasus yang membelitnya memberikan kontribusi pada keputusasaan yang mendalam dan depresi."

AP | NEWS YAHOO | TRIP B

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

10 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

12 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

12 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

16 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

17 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

18 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

19 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

19 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

22 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

23 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?