Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kehidupan Mars Ada di Bawah Tanah?  

image-gnews
Foto bebatuan dan permukaan tanah Planet Mars yang diambil kendaraan penjelajah Curiosity NASA.  REUTERS/NASA/JPL-Caltech/MSSS
Foto bebatuan dan permukaan tanah Planet Mars yang diambil kendaraan penjelajah Curiosity NASA. REUTERS/NASA/JPL-Caltech/MSSS
Iklan

TEMPO.CO, Pasadena - Air merupakan petunjuk adanya kehidupan. Unsur inilah yang kini sedang diburu oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Mars.

NASA telah mengerahkan banyak misi ke Mars selama beberapa dekade terakhir. Tujuannya untuk meneliti jejak kehidupan di permukaan Mars dan kemungkinannya dihuni.

Namun permukaan Mars diketahui sangat dingin, kering, dan mengandung unsur kimia mematikan. Kondisi yang mustahil bagi makhluk hidup untuk bertahan.

Bertolak dari kondisi itu, penelitian mulai beralih sasaran. Pemindaian tidak lagi dipusatkan pada permukaan. Para ilmuwan NASA menduga bentuk kehidupan sederhana di Mars mungkin tersembunyi di bawah tanah.

Di Bumi, mikroba dapat hidup di bawah tanah hingga kedalaman lebih dari 5 kilometer. Jumlah mikroba di bawah tanah diperkirakan separuh dari jumlah seluruh makhluk hidup penghuni bumi.

Sebagian besar mikroba bawah tanah mewakili beberapa jenis organisme yang paling primitif. Petunjuk ini mengisyaratkan bahwa kehidupan sederhana selalu dimulai di bawah tanah.

"Setidaknya bertahan di sana selama serangkaian dampak kosmik yang menghancurkan Bumi," ujar peneliti NASA, Joseph Michalski, Senin, 21 Januari 2013. Dampak kosmik yang dikenal sebagai Late Heavy Bombardment itu terjadi sekitar 4,1-3,8 miliar tahun lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Permukaan Mars memiliki daya gravitasi sepertiga dari bumi. Lapisan keraknya kurang padat dan lebih berpori dibandingkan Bumi. Kondisi ini, menurut Michalski, membuat air lebih mudah meresap ke bawah tanah.

Oleh karena itu menemukan jejak air di Mars menjadi sangat penting. Di Bumi, hampir seluruh cairan mengandung organisme. Asumsi yang sama diterapkan di Mars.

Michalski mengatakan, mikroba di bawah tanah Mars hidup ditopang oleh sumber energi dan reaksi kimia yang mirip dengan yang mendukung kehidupan organisme di Bumi.

"Kerak yang dalam selalu menjadi tempat yang paling layak huni di Mars," kata Mishalski, yang juga peneliti di Planetary Science Institute. Bawah tanah akan menjadi tempat yang tepat untuk mencari bukti-bukti keberadaan organisme di Planet Merah.

SPACE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

39 hari lalu

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Ilustrasi luar angkasa
Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.


Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Kapal Ulang-alik Atlantis meluncur ke luar angkasa untuk terakhir kalinya pada 8-7, 2011. Atlantis, salah satu pesawat ulang-alik milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. REUTERS/Bill Ingalls/NASA/Handout
Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.


AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko


BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2022 memberikan penghargaan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture kepada Dr. Orbita Roswitiarti M.Sc yang memiliki rekam jejak di bidang penerbangan dan antariksa serta memberikan banyak manfaat yang berarti. (BRIN)
BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.


Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Messier 15 (NASA, ESA)
Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.