TEMPO.CO, Jakarta - Kun-Hee Lee, putra tertua pendiri Grup Samsung, Byung-Chull Lee, berang. Hadiah tahun baru berupa ponsel buatan Samsung yang dikirimkan ke sejumlah kolega dekatnya ternyata banyak yang tak berfungsi.
Pada awal 1995, Lee, yang menjabat Chairman Samsung, langsung mendatangi pabrik pembuatan ponsel itu. Dia lantas melabrak para eksekutif pabrik yang terletak di Kota Gumi, di sisi selatan Korea Selatan.
Merasa belum puas, dia memerintahkan agar semua stok ponsel yang ada di pabrik itu dikumpulkan dan dibakar. Sejak kejadian itu, para peneliti dan perancang Samsung bekerja keras. Dibutuhkan waktu sekitar 15 tahun untuk menghasilkan ponsel berkualitas. Pada 2010, lahirlah seri Galaxy S.
Kehebohan besar kembali menimpa Samsung pada Agustus tahun lalu. Saat itu, pengadilan distrik San Jose, California, mewajibkan Samsung Electronics membayar denda US$ 1,05 miliar (Rp 9,9 triliun).
Tuduhannya, Samsung, lewat ponsel seri Galaxy S, dinilai melanggar hak paten dari sejumlah inovasi iPhone buatan Apple, seperti bentuk dan desain.
Seakan hendak mengikuti jejak keseriusan manajemen soal inovasi, Grup Samsung lalu memutuskan berinvestasi sebesar US$ 1,1 miliar (Rp 10,5 triliun), atau US$ 0,05 miliar lebih banyak dibanding total nilai denda yang harus mereka bayar akibat vonis pengadilan.
Menurut Young Sohn, Kepala Strategi Samsung, dana ini digunakan untuk pengembangan kerja sama dengan perusahaan pemula demi menemukan teknologi inovasi. “Kami ingin menjadi pemimpin dalam inovasi,” kata dia.
Dana sebesar itu terbagi dalam dua tujuan: US$ 1 miliar dipakai untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan besar demi menemukan inovasi, dan US$ 100 juta sisanya diinvestasikan ke perusahaan pemula (start-up company).
Karena itu, Samsung telah membeli lahan di kawasan Mountain View, California, yang juga menjadi basis dari perusahaan Internet raksasa, Google. Sedangkan satu kantor lagi akan dibangun di kawasan Palo Alto, di dekat markas Apple.
Samsung sebenarnya telah memiliki kantor di kawasan Silicon Valley ini sejak dua dekade lalu. Namun interaksi antara perusahaan ini dan kultur inovasi teknologi serta wirausaha setempat kurang berkembang.
ALLTHINGSD | BUDI RIZA
Terpopuler:
Meteor Rusia Lebih Besar dari Perkirakan Semula
Simpanse Lebih Cerdas Dari Manusia?
Bulan Jupiter Bisa Jadi Pengganti Bumi
Mengapa Kulit Orang Eropa Terlihat Lebih Tua?
Lenovo Twist, Ultrabook Bisnis Kelas Menengah
Diblokir, Bos Google Protes Cina Lewat Twitter
Situs Sail Komodo Diluncurkan
Katak Ini Hanya Sebesar Korek Api
Rusia Cari Formula Netralkan Serangan Meteor
Samsung Berusaha Kompetitif