Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti: Perdagangan Cula Dilegalkan, Badak Selamat

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Seekor badak bercula satu beraktivitas di kawasan Taman Nasional Kaziranga, Assam, India. Badak bercula satu India banyak diburu dan dibantai untuk diambil culanya yang kemudian diekspor ke Cina untuk diolah menjadi obat. AP Photo/Anupam Nath
Seekor badak bercula satu beraktivitas di kawasan Taman Nasional Kaziranga, Assam, India. Badak bercula satu India banyak diburu dan dibantai untuk diambil culanya yang kemudian diekspor ke Cina untuk diolah menjadi obat. AP Photo/Anupam Nath
Iklan

TEMPO.CO, Queensland - Sekelompok peneliti lingkungan mengatakan bahwa legalisasi perdagangan cula badak sudah waktunya diperlukan untuk menyelamatkan hewan ini. Mereka menulis laporan di jurnal Science yang berpendapat bahwa larangan global telah gagal membendung permintaan internasional yang tak pernah puas.

Para penulis mengatakan bahwa pasar dapat dipenuhi oleh pihak-pihak yang mencukur tanduk dari badak hidup. Saat ini di Afrika Selatan, rata-rata dua badak terbunuh setiap hari akibat perburuan ilegal. "Perburuan sekarang di luar kendali," ujar penulis utama penelitian Dr Duan Biggs dari Universitas Queensland.

Pada dasarnya, apa yang sedang dibuat saat ini adalah perang semu dengan orang-orang. Beberapa di antaranya adalah masyarakat lokal yang terlibat dalam perburuan. "Situasi saat ini gagal, semakin lama kita menunggu untuk dimasukkannya perdagangan legal untuk badak, semakin kita kalah," kata Dr Biggs.

Saat ini diperkirakan sekitar 20 ribu badak putih tertinggal dengan mayoritas di Afrika Selatan dan Namibia. Juga 5.000 ekor badak hitam diperkirakan masih hidup, tetapi badak hitam barat telah dinyatakan punah pada 2011 lalu.

Perdagangan cula badak dilarang di bawah Konvensi perdagangan internasional spesies langka. Delegasi dari 178 negara akan bertemu di Bangkok pekan depan untuk memperbarui perjanjian berusia 40 tahun itu.

Namun, menurut laporan jurnal Science, larangan tersebut sebenarnya dapat meningkatkan perburuan ilegal oleh sedikitnya pasokan cula badak dan menaikkan harga. Pada tahun 1993, 1 kilogram cula dijual seharga US$ 4.700. Tahun 2012 dijual dengan harga US$ 65 ribu.

Upaya untuk membatasi perdagangan dengan membujuk konsumen obat Cina dengan penjelasan bahwa cula tak memiliki efek terapi, juga gagal. Dalam laporan mereka, para peneliti berpendapat bahwa dengan memotong cula badak secara manusiawi, bahan tersebut cukup bisa memenuhi permintaan global. Cula badak tumbuh sekitar 0,9 kg tiap tahun. Para ilmuwan mengatakan bahwa risiko yang dialami badak akibat pemanenan cula akan minimal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti menganjurkan mendirikan sebuah organisasi penjualan sentral yang bisa mendeteksi DNA dari serutan sidik jari sehingga bisa mengendalikan pasar. Tetapi langkah ini banyak menuai kritik bagi aktivis satwa liar. "Kami tidak mendukung gagasan perdagangan yang disahkan seperti ini. Karena kami hanya berpikir itu tidak akan dilakukan," kata Dr Colman O'Criodain, analis kebijakan perdagangan satwa liar. Menurutnya, perdagangan yang dilegalkan seperti ini justru bisa membuatnya lebih buruk.

Namun, Dr Biggs dan rekan menunjukkan pengalaman pada buaya sebagai contoh. Bagaimana rezim perdagangan dilegalkan untuk kepentingan spesies yang terancam itu. "Telah ada perdagangan resmi yang sangat sukses untuk beberapa waktu," katanya. Ia memiliki bukti kuat bahwa cara ini bekerja. Contoh buaya ini menunjukkan cara tersebut dapat bekerja di negara-negara berpenghasilan rendah dan yang tidak memiliki struktur tata kelola yang kuat.

Para ilmuwan mengatakan bahwa mereka tidak menyukai gagasan perdagangan yang dilegalkan. Mereka juga berpendapat bahwa sumber daya konservasi sedang diambil dari tindakan lain dan sedang diarahkan ke antiperburuan.

BBC | ISMI WAHID

Berita terpopuler lainnya:
Bisnis Mahdiana, Istri Kedua Djoko Susilo
KPK: Silahkan Lapor Data Ibas

Nikah Kedua, KUA Mencatat Djoko Susilo 'Single'

Ferguson Ingin Jadi Direktur Manchester United

Bradley Manning Beber Pembocoran Rahasia Wikileaks

Demokrat Akan Gelar KLB Sebelum April

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan


KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

Petugas Resor KSDA Agam sedang mengevakuasi baniang coklat, Selasa, 31 Agustus 2021. Kredit: Antarasumbar/Dok KSDA Agam
KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.


Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Seekor singa peliharaan terlihat setelah ditangkap oleh otoritas Kamboja dari rumah seorang pria Cina di Kamboja, setelah muncul di video TikTok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dirilis pada 28 Juni 2021. [Wildlife Alliance via REUTERS]
Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.


Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) tertangkap kamera di ketinggian 1.092 meter dari permukaan laut di Dusun Cincing, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada 4 Agustus 2013. TEMPO/Abdi Purmono
Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.