TEMPO.CO, Texas - American Airlines memiliki 33 ribu tablet. Angka itu penyebaran terbesar di perusahaan. Dari jumlah itu, 23 ribu tablet berasal dari Samsung, bukan Apple.
American membeli 17 ribu Galaxy Notes musim gugur lalu. Ide pembelian phablet itu adalah untuk membekali setiap pramugari dengan perangkat yang memberikan mereka akses terhadap informasi penerbangan terbaru dan layanan informasi pelanggan lainnya.
Pilihan itu menarik, mengingat American sudah memiliki iPads sebelumnya. Pilot American menggunakan 10 ribu iPads di kokpit. American juga sempat mempertimbangkan menggunakan iPad untuk pramugarinya.
Salah satu alasan kemenangan Samsung adalah karena mereka telah berusaha keras untuk memikat pelanggan perusahaan dengan program seperti Samsung for Enterprise (SAFE). SAFE menambahkan fitur keamanan dan manajemen untuk semua perangkat Samsung Galaxy.
Lisa Canada, Direktur Pelaksana Teknologi Operasi American Airlines, mengatakan tahun ini perusahaan meluncurkan tablet Samsung Galaxy Note untuk pramugari. “Mereka bakal menggunakan perangkat itu untuk mengakses informasi pelanggan seperti preferensi dan koneksi gerbang untuk lebih melayani wisatawan,” ujarnya kepada Business Insider, akhir pekan lalu.
Selain pramugari, teknisi pemeliharaan juga menggunakan Galaxy Tab, sebagai alat bantu untuk memecahkan masalah pesawat. Kepada pelanggan kelas bisnis, perusahaan menawarkan Samsung Galaxy Tab untuk pengalaman hiburan premium.
Menurut Lisa, alasan perusahaan memilih Samsung, karena setelah melakukan pengetesan berbulan-bulan, perusahaan merasa tablet Samsung yang paling cocok untuk lingkungan perusahaan. Selain itu perusahaan dapat membuat penyesuaian agar sesuai kebutuhan.
Lisa menambahkan bahwa prioritas perusahaan adalah untuk membuat pelayanan pelanggan mudah dan seintuitif mungkin. Simak berita tekno lainnya di sini.
BUSINESS INSIDER | ERWIN Z
Berita lain:
Windows 8 Tak Lebih Hebat daripada Vista
WeChat dan Aplikasi Social Messenger dari Asia
Gempa Besar Jepang 2011 Terekam Satelit Eropa
Pesan 10 Detik Lebih Asyik
Indonesia Pasar Potensial Social Messaging