Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hiu Hidup Lebih Menguntungkan Dibanding Jadi Menu

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Seorang pekerja mengukur panjang sirip sebelum dipotong di  kios penjual hiu di pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Minggu (5/5). Hiu hasil tangkapan ini akan dipotong siripnya untuk diperjualbelikan dengan harga 1 hingga 3 juta rupiah per paket sirip tergantung ukuran sirip. TEMPO/Fully Syafi
Seorang pekerja mengukur panjang sirip sebelum dipotong di kios penjual hiu di pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Minggu (5/5). Hiu hasil tangkapan ini akan dipotong siripnya untuk diperjualbelikan dengan harga 1 hingga 3 juta rupiah per paket sirip tergantung ukuran sirip. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Vancouver - Sebuah penelitian mengemukakan bahwa hiu yang berenang bebas di lautan justru lebih bernilai (secara materi) dibandingkan dengan hiu yang berada dalam menu restoran. Penelitian yang dilakukan oleh Andrés Cisneros-Montemayor, Ph.D.dari Universitas British Columbia (UBC) di Kanada ini merupakan bantuk keprihatinan terhadap maraknya perburuan hiu yang akan diolah menjadi makanan.

“Penelitian ini membandingkan data mengenai banyaknya uang yang dihasilkan setiap tahun dari 70 situs di 45 negara di dunia,” tulis Live Science, Jumat, 31 Mei 2013. Dari hasil pembandingan itu, ternyata lebih banyak uang dihasilkan dari hiu dalam ekowisata (wisata menonton hiu) dibandingkan dengan perdagangan sirip hiu (untuk dimakan)

Saat ini, hiu ekowisata membawa memberikan keuntungan sebesar US$ 314 juta (sekitar Rp 3 triliun) per tahun di seluruh dunia, dan sektor ini diperkirakan akan terus tumbuh. Lonjakan pariwisata hiu sangat jelas terjadi di Karibia dan Australia, kata para peneliti.

"Angka itu diproyeksikan 2 kali lipat dalam 20 tahun ke depan," kata Cisneros-Montemayor pada Live Science. Memang, kini nilai perdagangan hiu mencapai US$ 630 juta (Rp 6 miliar) per tahun. Namun, jumlah ini telah menurun selama 10 sampai 15 tahun, dan akan terus menurun, kata para peneliti.

Sekitar 38 juta hiu dibunuh setiap tahun untuk memenuhi tuntutan industri sirip hiu yang kontroversial. Sirip hiu dibuat sup dan merupakan hidangan yang dianggap lezat di beberapa negara di Asia. Hiu sering dilemparkan kembali ke laut setelah mati karena sirip mereka dipotong.(Baca: Sirip Hiu Beracun)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, ada alasan lain yang lebih penting untuk mempromosikan konservasi hiu selain karena masalah ekonomi, kata Cisneros-Montemayor. Hiu memainkan peran penting dalam ekosistem lautan. "Jika Anda menghapus predator puncak, seperti hiu, Anda mengubah struktur ekosistem itu sendiri," jelasnya. "Ini secara signifikan mengubah ekosistem, dan menempatkan manusia, sebagai bagian dari ekosistem besar dalam bahaya.”

"Hiu mengalami pertumbuhan yang lambat dan menghasilkan sedikit keturunan,” ujar Rashid Sumaila, direktur Pusat Perikanan UBC. "Perlindungan terhadap kehidupan hiu ini, khususnya melalui kawasan perlindungan khusus, bisa mendapatkan keuntungan ekonomi yang lebih luas sembari membantu pulihnya jumlah spesies mereka.”

LIVE SCIENCE | ANINGTIAS JATMIKA


Topik terhangat:

Penembakan Tito Kei
| Tarif Baru KRL| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK

Berita lainnya:
Wakil Menteri Pendidikan Wiendu Diduga Korupsi 
John Kei Hanya Boleh Layat Anak atau Orang Tua

9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan


KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

Petugas Resor KSDA Agam sedang mengevakuasi baniang coklat, Selasa, 31 Agustus 2021. Kredit: Antarasumbar/Dok KSDA Agam
KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.


Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Seekor singa peliharaan terlihat setelah ditangkap oleh otoritas Kamboja dari rumah seorang pria Cina di Kamboja, setelah muncul di video TikTok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dirilis pada 28 Juni 2021. [Wildlife Alliance via REUTERS]
Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.


Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) tertangkap kamera di ketinggian 1.092 meter dari permukaan laut di Dusun Cincing, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada 4 Agustus 2013. TEMPO/Abdi Purmono
Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.