Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Motor Bahan Bakar Gas Metana di Malang

image-gnews
Andri (33) seorang kader lingkungan melakukan test drive pada kendaraan bermotor berbahan bakar gas metan di rumah M. Ayyub pimpinan Kader Lingkungan di Malang, Jawa Timur, (4/6). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Andri (33) seorang kader lingkungan melakukan test drive pada kendaraan bermotor berbahan bakar gas metan di rumah M. Ayyub pimpinan Kader Lingkungan di Malang, Jawa Timur, (4/6). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Malang--Muhammad Ayyub, 50 tahun, ketua RW 13 Keluruhan Bunulrejo Kecamatan Blimbing Kota Malang berhasil memodifikasi sepeda motor dua langkah atau dua tak berbahan bakar gas metana (CH4). Gas yang keluar dari sampah organik ditangkap dalam sebuah tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram. "Kendaraan ramah lingkungan dan hemat energi," kata Ayyub, Rabu 5 Juni 2013.

Pengusaha perhiasan emas di Malang ini membiayai sendiri penelitian dan merancang bangun kendaraan. Berbekal motor tua, ia memodifikasi karburator disesuaikan dengan gas metana. Modifikasi ini hanya bermodal Rp 150 ribu. Namun, ia mengaku mengalami kesulitan saat menangkap gas metana ke dalam tabung gas.

Menggunakan kompresor angin bertekanan tinggi, ia memasukkan gas metana ke dalam tabung. Namun, kandungan air masih tinggi sehingga gas metana yang ditampung tak optimal di ruang bakar mesin kendaraan bermotor. Melalui berbagai uji coba akhirnya bisa menampung gas metana dalam tabung tanpa kandungan air. "Tabung kompresor dihilangkan, gas langsung masuk ke dalam tabung," katanya.

Motor hasil modifikasi jebolan sarjana hukum ini melaju tanpa hambatan. Tabung gas elpiji tiga kilogram dengan tekanan 200 pound per square inch (psi) mampu melaju sejauh 30 kilometer. Kini, setelah motor modifikasinya melaju ia bermimpi mengembangkan stasiun pengisian gas metana di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang.

Agar mudah didistribusikan, katanya, gas metana diubah menjadi cair. Untuk mengubah gas metana ke dalam bentuk cair dibutuhkan tekanan udara dalam suhu minus 80 derajat celcius. Sehingga menghasilkan gas alam cair (Liquefied natural gas/LNG). "Harganya sekitar Rp 160 juta per unit," katanya.

Namun, ia tengah berusaha memodifikasi sebuah lemari es untuk menjadi alat untuk mengubah gas metana menjadi LNG. Jika gas yang ditangkap bisa diubah menjadi cair, maka akan memudahkan kendaraan bermotor memanfaatkan gas metana tersebut. Termasuk distribusi gas cair akan lebih mudah.

Pemanfaatan gas metana, katanya, sekaligus jawaban atas mahalnya Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu, memanfaatkan gas metana sekaligus menyelamatkan lingkungan. Karena gas metana jika terlepas ke udara bebas merusak lapisan ozon. Ia berharap gas metana di TPA Supit Urang dimanfaatkan secara maksimal. Saat ini hanya lima persen gas metana yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar kompor untuk 1.600 keluarga di sekitar kawasan TPA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Wasto mengatakan volume sampah di Kota Malang naik antara lima sampai 10 persen per tahun. Rata-rata produksi sampah setiap hari mencapai 400 ton. Dampaknya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumpit Urang kelebihan beban. Dari lahan seluas 25 hektare sekitar 75 persen terisi sampah. "Lahan semakin habis," kata

Total dibutuhkan dana sebesar Rp 200 miliar untuk pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dengan teknologi modern. Program ini merupakan proyek percontohan Kementerian Lingkungan Hidup diantara lima daerah lain. Mencegah pencemaran air tanah dan lingkungan sekitar kawasan. Selain itu, dibangun laboratorium penangkap gas metana kerjasama Pemerintah Belanda dengan Universitas Muhammadiyah Malang.

EKO WIDIANTO

Terhangat:
Penembakan Tito Kei
| Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah

Baca juga:
BlackBerry Q10 Dibanderol Rp 7,5 Juta

Bagaimana Cangkang Kura-kura Terbentuk?

Produk Logitech Manjakan para Gamer Sejati

Google Segera Luncurkan Web Designer

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia