TEMPO.CO, Jakarta - Tergerak membuat game edukasi sederhana, Aruline Studio merancang permainan berbasis matematika untuk anak-anak. Ditemui di ajang Indonesia Game Show 2013, Chief Executive Officer Aruline Studio, Edria Albert Varian, menceritakan ide awal dibuatnya game berjudul Countastic.
Kepada wartawan Tempo, Satwika Movementi, pria lulusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung ini bercerita soal keinginannya menciptakan lebih banyak lagi game anak.
Dari mana ide membuat Countastic?
Kami ingin membuat game yang simple dan fun tapi ada nilai positifnya. Sepertinya membuat game asah otak itu seru. Apalagi kalau dibuat untuk perangkat bergerak. Sebab, kalau di komputer pribadi kesannya membosankan. Kami memaksimalkan penggunaan fitur layar sentuh pada ponsel.
Awalnya, kami membuat Countastic untuk perlombaan di Bandung dua tahun lalu. Waktu itu masih kuliah. Ternyata hasilnya positif. Ini yang membuat kami bersemangat untuk menyempurnakan game ini. Lalu, kami cari teman-teman yang bisa menggambar ilustrasi. Setahun kemudian, kami rilis pada November 2012 dan berbayar. Sekali unduh US$ 2.
Kenapa tidak gratis?
Karena kami ingin mematenkan game ini awalnya. Tapi ternyata penjualannya kurang oke. Akhirnya kami sediakan secara gratis di Google Play.
Seperti apa Countastic ini?
Prinsipnya mengolah angka yang bisa dibagi dua atau digabungkan sesuai dengan level. Ada mode number-rumble yang menampilkan angka. Kita harus mencari angka sesuai dengan yang ada di mode itu, di bagian pojok kiri bawah. Di layar akan turun banyak angka, kemudian kalau angkanya lebih besar, kita harus memotong sesuai dengan angka yang diminta.
Tentunya sesuai dengan waktu yang diberikan. Contohnya, untuk level 1, waktunya 45 detik. Nanti tiap level durasinya ditambah. Menariknya, game ini levelnya tidak terbatas. Pernah suatu kali kami meminta teman memainkan ini, level tertingginya 60. Padahal, kami sendiri hanya berhasil sampai sekitar level 50.
Ada berapa creator di Aruline?
Di Aruline ada tujuh orang, tetapi untuk Countastic timnya empat orang.
Butuh biaya berapa untuk membuat game ini?
Dulu karena kami masih kuliah, enggak hitung berapa pastinya. Sekarang mulai pikirkan cost and development. Kami mulai serius menggarapnya.
Pemasarannya akan seperti apa?
Kami promosi seperti ini di Indonesia Game Show. Untuk sekarang yang penting, istilahnya mengamankan dulu kalau Countastic adalah milik Aruline. Jadi enggak tiba-tiba diakui oleh orang lain. Selain itu, kami juga memasarkannya di laman www.arulinestudio.com. Dari situ ada tautan yang langsung terhubung dengan Google Play.
Menurut Anda, bagaimana perkembangan game di Indonesia?
Sudah cukup baik, karena sekarang smartphone dan tablet makin banyak. Kalau dulu hanya di komputer pribadi, sekarang lebih variatif. Sebelumnya, game anak sifatnya straight to the point. Misalnya, edukasi hanya belajar gambar atau menghitung. Kalau sekarang lebih fun kemasannya.
Ada kendala dalam mengembangkan Countastic?
Bisa dibilang dari segi platform. Untuk sekarang kami masih terbatas di Android. Kalau iOS cukup ketat pengembangannya, harus dari iMac atau MacBook. Mau tidak mau harus dikembangkan dari Mac. Tapi kami akan berusaha menggunakan game-engine, yang bisa kompatibel dengan Android dan Mac, supaya enggak repot mengembangkannya.
Rencana selanjutnya?
Tentunya kami ingin membuat game lebih banyak. Tetapi untuk sekarang, sekitar tiga sampai empat bulan ke depan, kami mau membuat varian Countastic dengan bentuk permainan yang sedikit berbeda.
*****