TEMPO.CO, Giglio - Costa Concordia akhirnya kembali berdiri tegak pada Selasa lalu setelah terbaring selama 20 bulan. Para engineer berhasil menegakkan kapal berbobot 114 ribu ton itu dalam operasi penyelamatan selama 19 jam dengan teknik yang disebut parbuckling.
“Kapal itu kini berdiri tegak. Prosesnya jauh lebih baik daripada apa yang diprediksi banyak orang,” kata Nick Sloane, pakar penyelamatan kapal yang terlibat dalam operasi itu.
Parbuckling sebenarnya telah digunakan selama berabad-abad untuk mengangkat atau menurunkan obyek berbentuk silinder, seperti tong atau kayu gelondongan.
Dalam teknik itu dibuat ramp atau titian yang menghubungkan dua lokasi berbeda ketinggian, serta mengikat tali di bawah obyek dan menggulirkannya di atas ramp. Teknik ini jauh lebih mudah daripada mengangkat obyek berat secara vertikal.
Teknik ini biasa digunakan untuk mengangkat kayu gelondongan ke atas truk. Namun, parbuckling juga telah digunakan untuk menyelamatkan kapal-kapal besar sejak 1943, ketika kapal USS Oklahoma yang berbobot 35 ribu ton tenggelam di Pearl Harbor.
Baca Juga:
Proyek parbuckling untuk Costa Concordia dimulai pada Mei lalu. Proses yang belum pernah dilakukan sebelumnya ini--karena mengkombinasikan dua teknik, yaitu parbuckling dan mengapungkan kapal kembali--melibatkan 500 kru dari 26 negara. Selain menggunakan pengerek raksasa, proyek ini memakai rantai, kabel, dan tangki-tangki baja.
RINA ATMASARI | L REUTERS | CNN | PHYSICSCENTRAL | TJANDRA DEWI
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani |Penembakan Polisi| Miss World| Misteri Sisca Yofie| Info Haji
Berita Terpopuler:
Enam Jenis Ikan yang Sebaiknya Dihindari
Rusak Pengadilan, Ketua Pemuda Pancasila Ditangkap
SBY: Di Dunia, Hanya Indonesia Izinnya Berbelit
Pengusaha Minta Jokowi Tak Stop Mal di Jakarta
M.S. Hidayat: Saya Penyebab Kemacetan Jakarta