TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah spam dalam lalu lintas email global pada Oktober berada pada posisi 72,5 persen. Sepanjang bulan itu para spammer terpantau memanfaatkan tema-tema liburan, nama-nama penyedia layanan telekomunikasi terkemuka, dan konflik Suriah. Para spammer juga menawarkan layanan "ajaib" seperti mantra-mantra cinta.
Tatyana Shcherbakova, Senior Spam Analyst Kaspersky Lab, mengatakan bahwa dalam banyak kasus, email massal spam dengan lampiran berbahaya menyasar data rahasia pengguna. Para pelaku mencari cara baru untuk menipu pengguna dan terus mengembangkan daftar perusahaan ternama untuk dieksploitasi dalam aksi penipuan mereka.
Para pengguna harus berhati-hati bila menerima email yang berisi lampiran dengan file .exe atau ZIP archive. Selain itu, isi dari email juga perlu diwaspadai. "Bila pengguna diminta untuk membuka sebuah lampiran di dalam email, kami sarankan untuk berhati-hati, dan sebaiknya pindai lampiran tersebut dengan bantuan program antivirus,” ujar Shcherbakova dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu, 27 November 2013.
Trojan Fraud tetap menjadi program paling berbahaya yang menyebar melalui email. Trojan ini mengimitasi laman HTML phishing dan menyebar melalui email. Email yang dikirim terlihat seperti berasal dari bank terkemuka, toko-toko online, dan berbagai layanan online lainnya. Begitu pengguna membuka laman phishing itu, mereka akan diminta untuk memasukkan data-data pribadi mereka. Data-data ini akan diteruskan ke tangan para penipu sehingga membahayakan informasi rahasia pengguna.
Trojan Fareit, program berbahaya yang didesain untuk mencuri login dan password dari komputer yang terinfeksi, berada di tempat kedua untuk program paling berbahaya di bulan Oktober lalu. Worm komputer, Bagle, berada di tempat ketiga. Seperti kebanyakan worm, Bagle menyebarkan diri ke berbagai alamat email yang ada di dalam daftar email korbannya. Bagle juga mampu mengunduh program berbahaya lain ke dalam komputer korban tanpa sepengetahuan korban.
Untuk menyebar program berbahaya, para penipu terus mengeksploitasi nama perusahaan telekomunikasi terkemuka. Pada September lalu, para pelaku memanfaatkan nama BT Group asal Inggris untuk menyebar pengunduh Trojan, Dofoil. Sementara pada Oktober, para pelaku menggunakan nama operator telekomunikasi nasional Kanada, Telus Mobility.
Terdapat pula lampiran ZIP archive yang berisi Trojan Zbot, program berbahaya yang didesain untuk mencuri informasi perbankan pengguna. Para pelaku menggunakan teknologi rootkit yang memungkinkan mereka menyembunyikan executable file dan proses penginfeksian dari sistem. Tetapi program ini tidak bisa disembunyikan dari program antivirus.
Pada Oktober, Asia tetap menjadi sumber spam terdepan secara regional dengan 56,4 persen, meski mengalami sedikit penurunan dalam kegiatan spam, yaitu -2,4 poin. Amerika Utara berada di tempat kedua dengan penyebaran spam sebesar 19 persen. Sementara Eropa Timur naik 3,8 poin, dengan rata-rata 16 persen dan berada di tempat ketiga.
Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z
Berita lain
Peneliti: Jamur Mampu Kendalikan Cuaca
Komet Fantastis Muncul di Ufuk Timur
Android KitKat Telah Hadir di Nexus 4
Microsoft Akui Disc Drive Xbox Bermasalah
Microsoft Siap Ganti Xbox One yang Rusak