TEMPO.CO, Jakarta - PT Samsung Electronics Indonesia menggandeng perusahaan penyedia sistem integrator Malifax dalam meluncurkan sistem keamanan terintegrasi untuk piranti gadget bagi enterprise, yang diberi nama KNOX. Sistem yang berjalan di platform Android ini ditunjang oleh Malifax Corporate Mobility Solution (MCMS).
Solusi ini bertujuan mengendalikan serta memisahkan data perusahaan dan pribadi yang ada di perangkat. Sehingga, data perusahaan dan pribadi tidak akan bercampur meski sama-sama tersimpan di satu perangkat.
“Mayoritas pegawai perusahaan yang membawa device personalnya untuk bekerja. Ini meningkatkan risiko ancaman bagi data perusahaan,” ujar Enterprise Business Director Samsung Indonesia, Wiranto, di Jakarta, Rabu, 27 November 2013.
Dia melanjutkan, akibatnya, fungsi kemanan menjadi suatu kebutuhan bagi perusahaan. “Terlebih ada pertumbuhan aplikasi malware yang mencapai 13 ribu di tahun ini,” katanya.
Dua hal yang diusung oleh KNOX yaitu pengaturan perangkat bergerak yang digunakan oleh pegawai serta jaminan keamanan data. “Platform ini dirancang untuk memudahkan kolaborasi di perangkat,” ucap Wiranto.
Ia menyebutkan sejumlah keunggulan KNOX. Pertama, pengaturan fungsi keamanan dan aplikasi, di antaranya surat elektronik, daftar kontak, dan kalender. KNOX memisahkan informasi perusahaan dan pribadi ke dalam peyimpanan yang disebut container.
Berdasarkan pengamatan Tempo saat demo produk, perangkat bergerak yang sudah ter-install aplikasi KNOX akan memunculkan lambang kunci di laman utama. Ketika diklik, secara otomatis akan muncul container yang berisi informasi perusahaan.
“Data yang ada di container perusahaan tidak dapat dipindahkan ke container pribadi,” kata Wiranto. Bahkan, ketika masuk ke container pribadi, agenda yang ada di kalender dan daftar kontak yang disimpan di container perusahaan tidak dapat diakses.
Kedua, kemampuan enkripsi di setiap data. Jika perangkat bergerak dicuri atau hilang, perintah menghapus data dapat dilakukan. “Data yang dihapus dapat dikembalikan dengan cara mengenkripsinya,” kata Wiranto.
Ketiga adalah kemudahan pengaturan manajemen perusahaan. Wiranto mencontohkan, sistem tersebut dapat digunakan untuk mengeluarkan peraturan, misalnya larangan untuk browsing atau penggunaan kamera saat sedang di kantor. Bahkan pengaturan juga terhubung ke toko online Google Play. “Jadi, pegawai hanya bisa mengunduh aplikasi yang berhubungan dengan pekerjaan”.
Wiranto mengklaim, KNOX merupakan sistem keamanan yang terlengkap dalam menunjang kegiatan perusahaan. “Sebab, ini bukan hanya tersedia lewat aplikasi, tetapi juga ada di perangkat bergerak,” ucapnya.
Jenis perangkat bergerak yang sudah bisa menggunakan KNOX yaitu ponsel Samsung Galaxy S4, phablet Galaxy Note 3, serta Galaxy Tab 3 7 inci dan 10,1 inci seri 2014. Namun, menurut Wiranto, ke depannya tidak menutup kemungkinan dapat kompatibel dengan jenis lain.
General Manager Malifax Hermes Kresnandar mengatakan, target konsumen Malifax adalah perusahaan berskala besar, baik lokal maupun multinasional. “Semua industri besar membutuhkan sistem keamanan yang memadai,” katanya di tempat yang sama.
Hermes mengatakan, Malifax sedang mengembangkan solusi serupa yang bisa berjalan di platform lain. “Mengenai apa platformnya, tunggu saja,” katanya.
SATWIKA MOVEMENTI
Baca juga:
Komet Fantastis Muncul di Ufuk Timur
Android KitKat Telah Hadir di Nexus 4
Microsoft Siap Ganti Xbox One yang Rusak
Microsoft Akui Disc Drive Xbox Bermasalah