TEMPO.CO, Jakarta - Samsung sudah meluncurkan jam pintar Galaxy Gear sejak September 2013. Meski kemunculannya menarik perhatian publik, namun penjualan Galaxy Gear tidak terlalu baik. Padahal banyak kegunaan pada Galaxy Gear, seperti sambungan dengan tablet dan ponsel pintar, mengambil foto, membuat panggilan, dan mengakses beberapa aplikasi.
Beberapa situs teknologi, termasuk situs CNET, mengkritik bahwa Gear memiliki beberapa sisi negatif, misalnya harga yang terlalu mahal, beterai yang terlalu lemah, tidak ada fitur pengendali suara, dan sambungan dengan perangkat lain yang masih minim.
"Pimpinan kami mengerti apa yang akan mendorong adopsi konsumen lebih jauh. Kami tahu apa yang perlu kami lakukan," kata Curtis Sasaki, Kepala Samsung Media Solution Center di Amerika.
Meski penjualan Gear masih rendah, tapi Samsung akan kembali meluncurkan seri keduanya, Gear 2, bersamaan dengan Galaxy S5 pada April atau Maret nanti. Agar tak kembali mengalami masalah, Samsung akan memperhatikan tiga hal penting.
Pertama, pengguna ingin lebih banyak fungsi pada Gear, meski tanpa ponsel pasangannya. Kedua, konsumen ingin jam pintar ini tak hanya mengandalkan layar sentuh, tapi juga pengendali suara. Ketiga, agar tali pada Gear, yang merupakan tempat kamera, bisa diganti-ganti sesuai keinginan pengguna.
RINDU P HESTYA | CNET
Berita Lain:
7 Hal Unik Akibat Cuaca Dingin Ekstrem
Wow, Pesawat Terbang Bermesin Honda Jazz
PlayStation Now, Layanan Streaming Berbasis Cloud
Fosil Dinosaurus Pertama di Arab Ditemukan
MNC Tencent Akan Uji Coba Server di Indonesia