Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malware Serang Bitcoin Semakin Populer  

Editor

Erwin prima

image-gnews
Mata uang digital Bitcoins. REUTERS/Jim Urquhart
Mata uang digital Bitcoins. REUTERS/Jim Urquhart
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian ‘financial cyber threats in 2013’ yang dilakukan Kaspersky Lab, menunjukkan malware keuangan yang menyasar Bitcoin semakin populer di tahun 2013. Jumlah serangan yang menyasar crypto-currency ini naik lebih dari 2,5 kali dan totalnya mencapai 8,3 juta insiden.

“Selama 2013, nilai Bitcoin naik lebih dari 85 kali dan hal ini tentu saja menarik perhatian para penjahat cyber. Sampai dengan akhir tahun 2013, jumlah pengguna yang diserang dengan malware yang menyasar Bitcoin mulai menyusul jumlah pengguna yang diserang oleh ancaman perbankan cyber yang lebih konvensional," ujar Sergey Lozhkin, Senior Security Researcher, Kaspersky Lab, dalam rilis yang diterima Tempo, Kamis, 17 April 2014.

Para pemilik crypto-currency harus ekstra hati-hati karena uang yang dicuri hampir mustahil bisa kembali. Menurut Sergey, ini adalah risiko yang harus dihadapi para pengguna crypto-currency seperti Bitcoin yang peredarannya tidak dikontrol oleh pemerintah manapun. (Baca: Warren Buffet: Bitcoin Selesai 10 Tahun Lagi)

Bitcoin diciptakan terutama untuk melakukan pembayaran elektronik secara anonim dan penggunaannya semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Pada awal 2013, nilai tukar Bitcoin mencapai US$ 13,6 (sekitar Rp 155 ribu). Pada Desember tahun lalu, nilai tukarnya mencapai rekor tertinggi dengan mencapai lebih dari US$ 1.200 (sekitar Rp 13 juta lebih).

Meski terjadi beberapa kali penurunan nilai tukar sepanjang tahun lalu, namun sejak April 2013 harga sebuah koin virtual tidak pernah kurang dari US$ 80 (sekitar Rp 900 ribu lebih). Hal ini tentu menarik perhatian para penipu (fraudster). Faktanya, Bitcoin sering menjadi bahan incaran para penjahat cyber. Jika pengguna menyimpan Bitcoin di komputer mereka dalam bentuk tak terenkripsi, para penjahat hanya perlu mencuri file 'wallet' untuk mengambil informasi mengenai koin di dalam 'wallet' tersebut kemudian mengakses akun korban.

Untuk penelitian ini Kaspersky Lab memilih lebih dari 30 sampel malware yang terkait dengan keuangan. Sembilan dari malware ini adalah program yang didesain untuk mencuri Bitcoin. Kesembilan malware ini merepresentasikan 29 persen dari seluruh serangan cyber keuangan yang dilakukan melalui aplikasi berbahaya. (Baca: Kasus Radtke Tak Pengaruhi Bitcoin di Indonesia)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tools yang digunakan oleh penjahat cyber untuk mencuri Bitcoin bisa dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama mencakup program-program yang diciptakan untuk mencuri file 'wallet'. Kategori kedua mencakup aplikasi-aplikasi yang didesain untuk menginstal perangkat lunak yang menghasilkan Bitcoin (mining) dari komputer yang terinfeksi.

Secara total pencuri ‘wallet’ Bitcoin melakukan serangan dua kali lipat lebih banyak pada 2013. Namun, tools untuk ‘mining’ dikembangkan secara lebih cepat. Simak berita tekno lainnya di sini.

ERWIN Z.

Berita lain

Angka Penjualan PS4 Lewati 7 Juta Unit 
Smartfren Tetap Setia dengan CDMA 
Smartfren Luncurkan Empat Seri Andromax
Google Ciptakan Lensa Kontak Berkamera 
Zenfone, Ponsel Pintar Pertama Asus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

15 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

16 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

17 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

20 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

22 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

23 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

24 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

24 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

27 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

28 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?