TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa mesin pencari Google segera meluncurkan subkanal (hub) Google Ramadhan di Tanah Air. Subkanal ini didapuk bisa membantu Anda menjalani bulan suci secara maksimal.
"Kami akan meluncurkan hub Google Ramadhan pada 27 Juni mendatang," kata Amy Kunrojpanya, Kepala Humas Google Indonesia dan Mekong Raya, di MD Tower Jakarta, Selasa, 17 Juni 2014. Saat ini pihaknya tengah menguji coba kesiapan subkanal tersebut.
Amy memastikan tidak akan ada crash atau down saat aplikasi ini digunakan oleh umat muslim di Indonesia, yang jumlahnya mayoritas dibandingkan dengan di negara lain. "Itu semua tergantung juga dengan infrastruktur di Indonesia," katanya tersenyum.
Adapun Google Ramadhan pertama kali diluncurkan pada tahun lalu secara global. Bedanya, kali ini perusahaan asal Amerika Serikat itu menyuguhkan dalam bahasa Indonesia. (Baca: Nuansa Ramadan di Dunia Maya)
Paling tidak ada empat kategori yang tersedia saat Anda membuka subkanal Ramadan tersebut. Yakni Berencana Bersama, Berkumpul Bersama, Makan Bersama, dan Menikmati Bersama.
Manager Marketing Google Indonesia Krishna Zulkarnain mengatakan keempat kategori itu mempermudah kegiatan selama menjalankan puasa. Ia memberi contoh tentang Berencana Bersama yang diatur lewat Google Calendar. (Baca: YouTube Sajikan Kanal Khusus Ramadan)
Sedangkan pada kategori Berkumpul Bersama, Google Ramadhan telah dilengkapi dengan Google Maps yang, di antaranya, dapat membantu perjalanan mudik Anda. "Jadwal penerbangan atau jalur darat bisa diketahui," katanya berpromosi.
Google Ramadhan juga terkoneksi dengan YouTube untuk mendukung kategori Menikmati Bersama. Saat peragaan ditampilkan seseorang yang tengah memberikan cara memakai kerudung kepada rekannya di seberang sana. (Baca: Halaman Spesial Google Semarakkan Ramadan)
MARTHA WARTA SILABAN
Terpopuler:
BPK Temukan Potensi Kerugian DKI Rp 1,54 Triliun
Intuisi Indigo Ungkap Kelemahan Prabowo. Apa itu?
Temuan BPK, Ahok: Ada Pencairan ke Rekening Pejabat
Usai Diberedel, Keluarga Prabowo Ingin Beli Tempo
Goenawan Mohamad: Kita Takut Orde Baru Lahir Lagi