TEMPO.CO, London - Para ilmuwan mengatakan burung migran dapat menyebarkan virus yang menyebabkan flu burung di seluruh dunia. Mereka memperingatkan bahwa wabah penyakit dari unggas bakal lebih sering terjadi pada masa mendatang, terutama di negara-negara yang tidak siap.
Menurut para peneliti Belanda, strain flu burung yang ditemukan di sebuah peternakan bebek di Inggris tahun lalu diduga dibawa burung liar dari Rusia. Virus itu berisiko rendah bagi kesehatan manusia. "Tetapi burung liar dengan rute migrasi yang panjang harus dipantau," kata mereka.
H5N8 adalah strain flu burung yang muncul akhir tahun lalu di Rusia, Asia Timur, Amerika Utara, dan empat negara Eropa, termasuk Inggris. Infeksi itu memaksa pemusnahan jutaan unggas.
Di Inggris, bebek yang terinfeksi berada di sebuah peternakan di Driffield, Yorkshire. Flu burung yang mewabah di Hampshire pekan ini adalah bentuk H7N7 dari virus flu burung itu, yang lebih jinak.
Para ilmuwan di Erasmus Medical Center di Rotterdam, Belanda, mengatakan keberadaan virus H5 do burung migran di Rusia dan deteksi lain di burung liar dan unggas "mengkhawatirkan".
"Lebih banyak wabah unggas bisa terjadi pada masa mendatang, terutama di negara-negara yang tidak siap," tulis tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr Ron Fouchier dalam jurnal Science sebagaimana dikutip BBC, Jumat, 6 Februari 2015.
"Meskipun risiko kesehatan masyarakat rendah saat ini, wabah itu harus diawasi dengan baik, mengingat beberapa spesies hewan rentan dan virus influenza umumnya tidak terduga," tambahnya.
ERWIN Z | BBC