TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa teknologi asal Cina, Huawei, mengungkapkan sejumlah strategi pengembangan teknologi informasi yang patut diterapkan di suatu perusahaan. Strategi ini diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Harus ada perubahan pola pikir untuk mengembangkan teknologi,” ujar Head of Solutions and Big Data Lab Huawei Indonesia Laurensius Christian Angkasa seusai pembukaan acara Indonesia Huawei Telco BIG IT 2.0 Summit 2015 di Jakarta, Selasa, 10 Februari 2015.
Dia menjelaskan, selama ini, teknologi informasi belum menjadi fokus utama. Padahal perusahaan dengan skala besar atau kecil kini tidak bisa terlepas dari teknologi informasi untuk mengembangkan bisnisnya.
Perubahan pola pikir tersebut mengacu pada beberapa strategi. Pertama adalah model bisnis dengan ekosistem terbuka, khususnya di perusahaan telekomunikasi, yang melibatkan kolaborasi antara operator, penyedia jaringan, dan pengembang digital.
Christian menuturkan operator seluler dengan pelanggan yang loyal dapat mengembangkan bisnis dengan menggandeng pengembang. Cara ini diklaim akan menguntungkan kedua pihak.
“Nah, kami sebagai perusahaan teknologi menyediakan peranti keras, peranti lunak, serta platform untuk menunjang jaringan,” katanya.
Kedua, penyederhanaan infrastruktur di perusahaan. Infrastruktur yang kini menjadi tren adalah komputasi awan alias cloud. Teknologi ini dapat memangkas anggaran perusahaan untuk membeli storage. Sebabnya, komputasi awan dapat menyimpan data perusahaan dalam volume yang sangat besar.
Ketiga, peningkatan kualitas operasional perusahaan. Maksudnya, memperkuat komunikasi antara perusahaan dan konsumen lewat teknologi. “Kalau dulu call center, sekarang untuk berkomunikasi bisa melalui aplikasi di ponsel,” ucap Christian.
Keempat, riset dan pengembangan. Cara ini dibutuhkan untuk mengetahui kebutuhan layanan teknologi yang dibutuhkan konsumen.
Di Indonesia, Huawei bermitra dengan perusahaan telekomunikasi, antara lain Telkom, Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Huawei, yang bermarkas di Shenzen, dikenal sebagai penyedia jaringan, produsen modem, router, dan telepon pintar.
Terkait dengan pengembangan teknologi informasi, pemerintah tengah mendorong konsep Internet cerdas untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. “Internet akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian, yang dimulai dari industri kecil dan komunitas,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Bambang Heru Tjahjono saat membuka Huawei Telco Summit.
SATWIKA MOVEMENTI