Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragis: Hiu Paiton Terluka Parah, Stres, Lalu Mati

image-gnews
Ikan Hiu Paus yang terjebak di kanal PLTU Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, 11 Februari 2015. (JAAN/mongabay.co.id)
Ikan Hiu Paus yang terjebak di kanal PLTU Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, 11 Februari 2015. (JAAN/mongabay.co.id)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Probolinggo - Tim Forensik Veteriner telah melakukan observasi post mortem hiu paus yang ditemukan mati pada Selasa 10 Februari 2015 di kanal PLTU Paiton. Observasi ini dilakukan tim forensik veteriner yang berjumlah tiga orang yakni relawan WWF Indonesia, dokter hewan Dewa Ayu Putu Ari; Marine Species Conservation Coordinator WWF Indonesia, dokter hewan Dwi Suprapti, serta asisten forensik dari FKH Universitas Airlangga, M Hadi Sutrisno.

Dwi Suprapti mengatakan, tim menemukan luka sayatan berukuran 4 sentimeter dan memanjang ke dalam 27 sentimeter pada bagian atas tubuhnya dekat insang. Luka akibat benda tajam  cukup dalam hingga menembus tulang. "Benda tajamnya apa kami tidak mengetahui," kata Dwi di Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu sore, 11 Februari 2015.

Ditemukan juga luka sayatan pada bagian perutnya tetapi tidak sedalam yang terjadi pada luka yang pertama. "Diduga kejadiannya berbeda antara luka sayatan pertama dan kedua ini," katanya. Temuan yang ketiga adalah  ada luka seperti benjolan di dekat mulutnya. "Tidak tahu benjolan apa. Kami akan lakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab dari abses ini," kata Dwi.

Temuan kempat adalah terdapat jamur pada bagian dekat luka. "Apakah jamur yang memperparah luka atau sesuatu yang lain, kami sudah mengambil sampelnya untuk dilihat di laboratorium," ujarnya. Dwi juga mengatakan ada aroma menyengat akibat telah melewati fase rigor mortis.

Dari observasi itu, tim forensik berkesimpulan kalau satwa telah mati lebih dari 8 jam. Terjebak dalam waktu lama sejak 31 Januari 2015, kata Dwi, menyebabkan tingkat stres yang tinggi yang mempengaruhi imunitas. Selain itu, luka diakibatkan benda tajam, kata Dwi, mendukung terjadinya infeksi yang mempengaruhi penurunan imunitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Untuk meneguhkan kesimpulan, kami melakukan nekropsi dan uji histopatologi untuk memperoleh diagnosis lebih lanjut," katanya.

Hiu Paus dengan nama latin Rhincodon typus  itu terjebak sekitar 10 hari kanal intake PLTU Paiton dan mati pada 10 Februari 2015 berjenis kelamin jantan. Pada warna kulit ada pigmentasi keabuan berbintik putih pada bagian atas dan pigmentasi merah muda di sebagian tubuh bawah. Ekor atau fin tegak vertikal dan terdapat cacat bekas luka di ujungnya. Usia juvenil dengan panjang 6,3 meter. Lingkar tubuh atas 173 sentimeter, lingkar tubuh tengah 107,5 sentimeter dan lingkar tubuh bawah 67 sentimeter. Bobot hiu paus ini sekitar 6 ton.

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan


KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

Petugas Resor KSDA Agam sedang mengevakuasi baniang coklat, Selasa, 31 Agustus 2021. Kredit: Antarasumbar/Dok KSDA Agam
KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.


Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Seekor singa peliharaan terlihat setelah ditangkap oleh otoritas Kamboja dari rumah seorang pria Cina di Kamboja, setelah muncul di video TikTok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dirilis pada 28 Juni 2021. [Wildlife Alliance via REUTERS]
Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.


Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) tertangkap kamera di ketinggian 1.092 meter dari permukaan laut di Dusun Cincing, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada 4 Agustus 2013. TEMPO/Abdi Purmono
Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.