Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komet-Asteroid Chiron Diduga Memiliki Cincin

Editor

Erwin prima

image-gnews
Komet Lovejoy merupakan salah satu komet yang paling terang dan paling besar, yang pernah dilihat astronom dalam kurun waktu 40 tahun. Komet Lovejoy memiliki ciri, dengan ukuran kepala 137 meter sedangkan ukuran ekor 4,5 juta kilometer. 21 Desember 2011. Dan Burbank/ISS
Komet Lovejoy merupakan salah satu komet yang paling terang dan paling besar, yang pernah dilihat astronom dalam kurun waktu 40 tahun. Komet Lovejoy memiliki ciri, dengan ukuran kepala 137 meter sedangkan ukuran ekor 4,5 juta kilometer. 21 Desember 2011. Dan Burbank/ISS
Iklan

TEMPO.CO, Cambridge - Para astronom melihat kemungkinan adanya cincin di sekitar planet minor Chiron. Sebuah tim ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) melihat tanda-tanda cincin saat mengamati Chiron – obyek selebar 145 mil (233 kilometer) yang mengorbit antara Saturnus dan Uranus - lewat di depan sebuah bintang terang, dalam proses yang dikenal sebagai okultasi.

"Chiron telah menjadi objek yang menarik untuk dipelajari saat okultasi sejak penemuan fitur seperti jet satu dekade lalu," ujar Jessica Ruprecht dan Michael Person, keduanya dari MIT, kepada Space.com melalui email, Senin 13 April 2015. "Kami telah mengikutinya setiap kali ada, tapi kami tidak bisa mengumpulkan lebih banyak data sampai saat ini."

Setelah ditemukan pada 1977, Chiron diklasifikasikan sebagai "Centaur" - sebuah obyek antara Jupiter dan Pluto dengan karakteristik umum asteroid dan komet – yang pertama. Saat ini diketahui ada lebih dari 200 centaur, dan para ilmuwan memperkirakan ada lebih dari 44.000 asteroid-komet hibrida ini dalam tata surya.

Pada akhir 1980-an, astronom mengamati bahwa Chiron memamerkan pola cerah, serta memiliki aktivitas serupa dengan sebuah komet yang melesat. Pada tahun 1994, pengamatan yang dilakukan selama okultasi bintang menunjukkan adanya pancaran air es di Chiron.

Ruprecht dan timnya memprediksi bahwa Chiron akan lewat di depan bintang relatif cerah lain pada 29 November 2011. Mereka mengamati kejadian itu, yang berlangsung hanya beberapa menit, menggunakan Fasilitas Teleskop Inframerah NASA dan Jaringan Teleskop Global Las Cumbres, keduanya di Hawaii.

Pengamatan itu menghasilkan sesuatu yang tak terduga. Sebuah bodi tunggal memblokir cahaya bintang itu. Tapi teleskop menunjukkan bahwa cahaya dari bintang itu diblokir sebelum dan sesudah Chiron bergerak di depannya, menunjukkan bahwa debu atau batu mengelilingi centaur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para astronom melihat fitur di setiap sisi Chiron dengan lebar 1,8 dan 4,3 mil (3 dan 7 kilometer), dipisahkan oleh jarak 6,2-8,7 mil (10 sampai 14 km). Ini bisa mengindikasikan dua cincin yang serupa ditemukan tahun lalu di sekitar Chariklo, satu-satunya centaur yang lebih besar dari Chiron.

Chariklo adalah salah satu dari lima obyek di tata surya yang diketahui memiliki sistem cincin. Empat lainnya adalah planet raksasa, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Jika Chiron memiliki cincin juga, para peneliti menduga centaur yang lain pun seperti itu.

Tapi Ruprecht dan anggota tim lainnya tetap berhati-hati, karena cincin bukan satu-satunya penjelasan. Misalnya, fitur menarik itu mungkin disebabkan oleh selubung debu atau gas di sekitar centaur. Studi baru ini diterbitkan dalam jurnal Icarus.

ERWIN Z | SPACE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

19 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?


Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley (ESA)
Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.


Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).


Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.


Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

1 Februari 2023

Lovejoy, Komet Hijau Paling Terang pada Januari 2015
Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

Komet bisa diamati hingga akhir Februari.


ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

18 Januari 2023

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka yang bernama C/2022 E3 (ZTF) menggunakan Teleskop OZT-ALTS, Senin, 16 Januari 2023, pukul 05.00 - 05.15 WIB dini hari.  (OAIL)
ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka tersebut pada hari Senin, 16 Januari 2023.


Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

17 Januari 2023

Foto komet C/2022 E3 ZTF diambil pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona oleh Chris Schur. (Kredit gambar: Chris Schur)
Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

Komet berwarna biru dan hijau terang, serta emas pada bagian ekornya itu diperkirakan mendekati bumi terakhir kali saat Neanderthal menjelajahi Bumi.


Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

10 Januari 2023

Foto komet C/2022 E3 ZTF diambil pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona oleh Chris Schur. (Kredit gambar: Chris Schur)
Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

Komet, yang diberi nama C/2022 E3 (ZTF), akan mencapai jarak sekitar 160 juta kilometer dari Matahari.


Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

6 Oktober 2022

Gambar asteroid Dimorphos setelah ditabrak wahana antariksa DART ditunjukkan oleh Teleskop SOAR. Foto: NOIRLab
Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

Dua hari setelah misi DART, gambar dari Teleskop SOAR menunjukkan asteroid Dimorphos membentang dari tengah ke tepi kanan gambar.


Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

25 Juli 2022

Komet C/2017 K2 (PanSTARRS) atau lebih dikenal dengan K2 tengah melintasi bumi. Komet ini diduga berasal dari suatu lokasi di bagian luar tata surya yang dinamakan Awan Oort. (BPON Kupang/M. Rayhan)
Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

Komet K2 melintas terdekat dengan Bumi pada 13 Juli 2022 pada jarak sekitar dua kali jarak Bumi ke Matahari.