TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mengembangkan beras tiruan atau beras analog yang dibuat dari bahan baku lokal. Beras ini diklaim menyehatkan dan tidak mengandung bahan kimia, seperti beras plastik.
"Beras ini berasal dari jagung, ubi kayu, dan/atau sagu, sehingga dijamin aman dan bahkan mempunyai manfaat kesehatan, seperti indeks glikemik rendah," kata Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Listyani melalui laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Senin, 25 Mei 2015.
Dia menuturkan BPPT tak hanya mengembangkan beras analog, tapi juga teknik produksi atau peralatan produksinya. Diseminasi teknologi juga, ujar dia, telah dilakukan melalui pelaku usaha kecil dan menengah di beberapa daerah.
"Yang paling penting, beras analog ini menggunakan bahan baku lokal, sehingga mengurangi ketergantungan akan pangan impor, termasuk impor beras," ucap Listyani.
ALI HIDAYAT