Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Garfish, Ikan Laut Dalam dengan Ovarium Raksasa

image-gnews
Pantai berwarna coklat di Pantai Sharp Park di Pacifica, California Pasir ini berwarna kecoklatan karena pengaruh konsentrasi logam besi yang tinggi di sekitarnya. Huffingtonpost.co.uk
Pantai berwarna coklat di Pantai Sharp Park di Pacifica, California Pasir ini berwarna kecoklatan karena pengaruh konsentrasi logam besi yang tinggi di sekitarnya. Huffingtonpost.co.uk
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Bangkai ikan garfish sepanjang empat meter mengagetkan dua orang sahabat yang sedang berjalan kaki di Pantai Catalina Island, California, Amerika Serikat. Padahal, habitat ikan yang memiliki ovarium panjang ini berada di laut dalam.

"Mungkin baru terdampar beberapa saat sebelum ditemukan," kata Amy Catalano, koordinator konservasi di Catalina Island Conservancy, seperti dikutip dari Live Science, edisi Selasa, 2 Juni 2015.

Catalano adalah salah seorang yang menemukan garfish terdampar tersebut. Dia kaget saat pertama kali melihat tubuh ikan ini. "Saya kira ini properti fil, tapi ternyata tidak." Menurut dia, ikan yang ditemukannya jauh lebih kecil dari penemuan pertama pada Oktober 2013. Saat itu, Catalano bercerita, sebuah garfis berukuran lima meter terdampar di Catalina Island. Beberapa hari kemudian, ikan lainnya juga terdampar di pantai utara San Diego.

Tak hanya di Negeri Abang Sam, menurut John Lundberg, kurator koleksi ikan di Academy of Natural Sciences di Drexel University Philadelphia, ikan garfish juga muncul di Meksiko. Meski begitu, Lundberg masih belum mengerti kenapa ikan ini naik ke permukaan.

Lundberg berpendapat, salah satu faktor penyebabnya adalah gangguan yang didapat oleh si ikan. "Dengan begitu mereka pun keluar dari habitatnya," kata dia. Saat sampai di perairan rendah, dia menambahkan, nyawanya melayang. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), alasan garfish meninggalkan tempat tinggalnya di lautan dalam karena mereka terluka atau sekarat.

Terdamparnya ikan besar ini membawa keuntungan sendiri bagi para ilmuwan untuk memeriksa bagaimana binatang tersebut hidup di habitatnya. Para peneliti California State University, Fullerton, membawa bangkai ikan garfish Catalina Island ke laboratorium untuk dibersihkan. Kemudian, Misty Paig-Tan, asisten profesor biologi di kampus yang sama, membedah tubuh ikan itu.

"Kami mempelajari struktur tulangnya untuk melihat bagaimana mekanisme gerak mereka dan apa yang mereka makan," ujar Paig-Tan. Bekerja sama dengan Kristy Forsgen, Paig-Tan mendapatkan tulang memiliki panjang dua meter dan berat 11 kilogram.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Forsgren mengatakan, setelah mengukur tulang, keduanya menganalisis perkembangan telur dalam ovarium. "Potensi reproduksi ikan dipengaruhi jaringan ovarium itu sendiri," katanya.

Sebelumnya, Rick Feeney, manajer departemen ilmu perikanan di National History Museum of Los Angeles, telah menganalisis ovarium garfish. Dia mengatakan, ukuran sistem pencernaan dan ovarium ikan ini memang tidak konvensional. "Namun bukan itu minat saya, melainkan perilaku mereka di habitat," kata dia.

Feeney sudah mendapatkan informasi awal mengenai perilaku ikan raksasa ini. Menurut dia, garfish lahir di perairan terbuka dan dewasa dengan posisi tubuh vertikal dengan sirip membentang lebar saat makan.

Dia menekankan bahwa ikan ini bukanlah makhluk berbahaya. Sebaliknya, "keindahan mereka bagai makhluk luar angkasa dalam air.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

9 hari lalu

Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil
Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.


KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

10 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

11 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

11 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

23 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

32 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023. Tempo/Tony Hartawan
KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.


Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

39 hari lalu

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida secara resmi membuka KTT Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang di Tokyo, Minggu (17/12).
Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.


Penangkapan Ikan Ilegal: Peringkat Indonesia Melorot Jadi ke-6 Terburuk di Dunia

29 Januari 2024

Anak Buah Kapal (ABK) kapal asing menunjukkan muatan hasil tangkapan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Selasa 31 Agustus 2021. Polair Polda Kepri mengamankan empat kapal nelayan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal beserta sejumlah ABK berkewarganegaraan Vietnam di Perairan Natuna Utara yang termasuk ke dalam Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Penangkapan Ikan Ilegal: Peringkat Indonesia Melorot Jadi ke-6 Terburuk di Dunia

KKP akui ada peningkatan kasus dan denda penangkapan ikan ilegal yang ditangani.


Tak Setuju Giant Sea Wall, Walhi: Solusinya Evaluasi Industri Besar di Pantura Jawa

12 Januari 2024

Proyek Giant Sea Wall
Tak Setuju Giant Sea Wall, Walhi: Solusinya Evaluasi Industri Besar di Pantura Jawa

Walhi Indonesia menyoroti rencana pemerintah membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall di Pantura Jawa.