TEMPO.CO, Jakarta - Planetary Resources Inc., sebuah perusahaan Amerika Serikat, telah meluncurkan wahana untuk memulai misi percobaan menambang logam mulia asteroid. Yang mula-mula ditest dalam misi ini adalah perangkat lunak dan sistem kendali wahana.
Wahana bernama Arkyd 3 Reflight (A3R) itu diluncurkan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Kamis 16 Juli lalu.
Perusahaan ini berharap, tidak lama lagi mereka sudah bisa ‘menjelajah’ tata surya dan menambang asteroid-asteroid yang kaya di sekitar bumi.
Salah satu yang menjadi target Planetary Resources adalah asteroid 2011 UW-158 yang akan melintasi bumi dalam jarak 2,5 juta kilometer Senin mendatang.
Meski hanya berdiameter satu kilometer, asteroid ini menarik perhatian karena sekujur tubuhnya mengandung platina. Diperkirakan nilai asteroid ini 5,4 triliun dolar AS atau sekitar Rp 721.305 triliun.
A3R belum melakukan pemboran. Sebagai langkah awal wahana ini hanya menguji coba komponen-komponen yang dibutuhkan untuk mengekstrak air dari asteroid.
Menemukan air pada asteroid merupakan hal penting bagi misi Planetary Resources. Air dibutuhkan untuk memproduksi bahan bakar hidrogen dan oksigen untuk roket, sehingga wahana bisa bekerja lebih lama mencari logam-logam berharga di ruang angkasa.
“Kesuksesan A3R akan merupakan langkah penting bagi Planetary Resources,” kata Peter H. Diamandis, salah satu pendiri dan pimpinan perusahaan itu.
“Tim kami sedang mengembangkan teknologi yang memungkinkan manusia membangun perekonomian di luar planet. Ini akan mengubah sama sekali cara kita hidup di bumi,” katanya lagi.
Rencananya A3R akan beroperasi di ruang angkasa selama tiga bulan.
POPULAR SCIENCE | DAILY MIROR | PHILIPUS PARERA