TEMPO.CO, Bandung - Manajer Program Conservation International Anton Ario mengatakan jumlah macan tutul Jawa (Panthera pardul melas) diperkirakan tinggal 500-an ekor. Jumlah itu berdasarkan perhitungan luas hutan yang tersisa di Jawa dan daya jelajah macan.
Mayoritas habitat macan tutul, kata Anton, diyakini berada di Jawa Barat. Alasannya, kawasan hutannya masih lebih luas dibanding di Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Jawa Barat juga telah memberlakukan penebangan kayu hutan," ujarnya.
Conservation International telah melakukan pemantauan atau monitoring dengan kamera inframerah terkait keberadaan macan tutul di Jawa Barat. Lokasinya di Gunung Gede, Halimun, dan Salak--atau yang mutakhir di Gunung Malabar sejak 2013.
Di Gunung Gede wilayah Bogor, kata Anton, diperkirakan ada 25 ekor macan tutul. Di Gunung Malabar sebanyak tujuh ekor, sementara di wilayah Gunung Salak-Halimun minimal sekitar 50 ekor. "Daya jelajahnya per ekor sekitar 6-8 kilometer persegi," katanya.
Adapun kelahiran macan tutul, seekor betina maksimal bisa punya tiga ekor bayi. "Umumnya dua ekor, rata-rata yang bertahan hidup hanya seekor," ujarnya. Faktor kematian bayi macan bisa akibat penyakit maupun pengaruh konsumsi induknya.
ANWAR SISWADI