TEMPO.CO, Jakarta - Menristekdikti M. Nasir menyatakan pembuatan pesawat N219 buatan Indonesia ditargetkan akan selesai produksi dan sertifikasinya pada Mei 2016.
"Industri pesawat memang sempat berhenti, tetapi saya putuskan untuk dilanjut agar dapat menghubungkan pulau-pulau kecil dan kota-kota dengan jarak tidak terlalu jauh. Pesawat itu akan ada mulai 28 Oktober 2015," kata M. Nasir.
Setelahnya, lanjut Nasir, pesawat hasil kerja sama Kemenristekdikti dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ini kemudian diperlengkapi dengan sistem avionik, dilanjutkan dengan sertifikasi pada Februari sampai Maret.
Sementara Jerman, kata Nasir, juga ikut membangun pesawat R-80 yang dikembangkan PT Regio Aviasi Industri, perusahaan milik Ilham Habibie, anak Presiden ketiga Indonesia B. J. Habibie.
ANTARA