TEMPO.CO, Virginia - Pasukan marinir Amerika Serikat memiliki tank canggih yang baru selesai dibangun. Tank bernama Amphibious Combat Vehicle (ACV) 1.1. ini mampu berenang saat ombak besar menerjang dan bekerja secara otomatis. Kendaraan ini mengantikan pendahulunya Assault Amphibious Vehicle, yang sudah berumur 40 tahun.
Amphibious Combat Vehicle diluncurkan oleh Lockheed Martin, perusahaan senjata Amerika Serikat. Dikenal canggih dengan sistem operasi serba otomatis, tank ini mampu memberikan perlindungan tinggi. Seperti salamander atau bebek, kendaraan ini mampu bergerak dengan baik di darat maupun di air.
Transisi antara darat dan air berjalan cepat dan menyediakan proteksi yang tinggi dari ledakan, serta dilengkapi sensor dan alat komunikasi mutakhir. Menurut Direktur Teknik Program Amphibious Combat Vehicle Lockheed Martin, David Hunn, kendaraan amfibi sangat berguna untuk marinir. “Karena mereka harus bekerja dalam lingkungan yang bervariasi,” kata David Hunn kepada Live Science, 29 September lalu.
ACV 1.1 diluncurkan pada 22 September dalam ajang pameran senjata pada Hari Kelautan Modern di Quantico, Virginia, Amerika. Harga kendaraan lapis baja ini per unit dipatok US$ 4-7,5 juta. Kendaraan dilengkapi peluncur granat MK-19 atau senapan mesin berat M2. ACV, yang memiliki bobot hampir 20 ton, digerakkan dengan delapan roda dan mesin turbodiesel enam silinder yang menghasilkan tenaga lebih dari 700 daya kuda.
Tank tersebut mampu berjalan di medan berat, seperti gelombang besar, arus laut, badai, pada malam hari, dan dalam kondisi buruk. “Di masa lalu, tantangan merancang kendaraan amfibi selalu menjadi masalah sehingga membuat kompromi dalam desain," kata Hunn.
Seperti Meja Berkaki Empat
Dia mengibaratkan, kendaraan ini seperti bangku berkaki empat yang memiliki fungsi berbeda. Satu kaki untuk pertahanan kendaraan, satu kaki untuk operasi di air, satu kaki untuk operasi darat, dan satu kaki lagi memiliki kemampuan menjangkau sasaran. "Jika Anda memiliki kekurangan dengan salah satu dari kaki itu, kendaraan Anda tidak akan bekerja dengan baik."
Pertanyaan pertama, bagaimana mendesain kendaraan yang mampu melewati medan laut dan darat yang serba sulit? Untuk membuat sebuah kendaraan yang dapat mengatasi semua kondisi ini, insinyur Lockheed Martin pertama kali harus mencari satu hal yang sangat penting: bagaimana agar tangki 20 ton itu dapat mengapung.
Insinyur Lockheed memastikan bahwa kendaraan itu memiliki kepadatan lebih kecil dibanding air, maka akan mengapung. Setelah kendaraan bisa berjalan di atas air, insinyur dapat mengatasi masalah lain, yakni membuat mesin kedap air dan aman dari serangan musuh. Untuk menjaga air keluar, ACV baru membatasi bukaan tempat air dapat meresap ke dalam. “Hanya ada satu jendela di depan untuk pengemudi,” kata Hunn.
Untuk membantu menahan ledakan dari meriam dan artileri lainnya, Lockheed membentuk lambung kendaraan menjadi "tahan ledakan", tapi juga "hidrodinamik" sehingga tetap mengapung.
Serba Otomatis
Scott Greene, Vice President of Ground Vehicles for Lockheed Martin Missiles and Fire Control, mengatakan ACV dikembangkan lebih dari delapan tahun. ACV mempertemukan empat fungsi penting, yakni operasi air, operasi darat, kapasitas beban, dan perlindungan. “Kendaraan ini untuk mendukung Korps Marinir dalam misi di masa depan,” kata Greene.
Tapi mungkin hal mutakhir dari kendaraan amfibi yang dimodernisasi adalah semua sistem dikendalikan secara otomatis. Anda dapat melihat seperti sistem komputer yang mengubah kendaraan dari kapal menjadi tank. Kendaraan amfibi sebelumnya harus dioperasikan secara manual untuk beralih moda ketika keluar dari air ke darat, tapi ACV baru ini otomatis.
"Kami mencoba membuat pengemudi tidak harus membuat banyak keputusan di bawah tekanan tinggi. Ketika Anda menekan tombol dashboard yang mengatakan 'berenang', semuanya berubah secara otomatis. Roda bekerja seperti roda kemudi biasa, tapi sekarang melekat pada sistem berenang, "kata Hunn.
Di luar tugas pertempuran, sistem ACV akan besar manfaatnya dalam misi penyelamatan dan pencarian korban saat terjadi bencana alam. "Saya pikir kita akan melihat varian amfibi komersial yang dibuat untuk operasi penyelamatan. Seperti situasi banjir," kata Hunn.
LIVE SCIENCE | DAILY MAIL | LOCKHEED MARTIN | AHMAD NURHASIM