TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat antariksa New Horizons milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengambil gambar bulan Pluto yang sangat kecil dan mengirimkannya ke Bumi pekan ini. Gambar itu melengkapi foto keluarga bulan dari planet jauh itu.
Bulan Kerberos terlihat lebih kecil dan permukaannya sangat reflektif, berlawanan dengan prediksi sebelum pesawat antariksa itu melintasi Pluto pada Juli 2015. "Sekali lagi, sistem Pluto mengejutkan kita," kata ilmuwan Proyek New Horizons, Hal Weaver, dari Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins University di Laurel, Maryland.
Data baru yang didapat dari pesawat New Horizons pada 20 Oktober lalu menunjukkan Kerberos terlihat punya dua lekuk. Salah satu tekuk berlintang sekitar 8 kilometer, sementara tekuk lain berukuran lebih kecil sekitar 5 kilometer.
Anggota tim ilmiah berspekulasi, dari bentuknya yang tak biasa, Kerberos bisa jadi terbentuk dari perpaduan dua obyek kecil.
Keterpantulan permukaan Kerberos serupa dengan bulan-bulan kecil Pluto lain (mendekati 50 persen) dan menduga kuat Kerberos, seperti yang lain, berselaput es air yang relatif bersih.
Sebelum perjumpaan New Horizons dengan Pluto, para peneliti menggunakan gambar-gambar dari teleskop antariksa Hubble untuk "menakar" Kerberos dengan mengukur pengaruh gravitasinya pada bulan-bulan tetangganya.
Pengaruh itu, yang mengherankan, kuat mengingat Kerberos sangat redup. Mereka berteori bahwa Kerberos relatif besar dan masif, tampak redup hanya karena permukaannya tertutup materi gelap.
Tapi Kerberos kecil dengan permukaan terang yang sekarang terungkap dalam gambar-gambar baru menunjukkan ide itu tidak benar, dengan alasan yang belum dipahami.
Data-data baru itu akan membawa pemahaman yang lebih baik mengenai sistem satelit Pluto yang sangat menarik.
ANTARA