TEMPO.CO, Amerika Serikat - Para ilmuwan merilis video rekam jejak paus omura untuk pertama kalinya. Ini sekaligus menjadi penampakan pertama paus ini di alam liar.
Salvatore Cerchio, kepala tim peneliti dari Wildlife Conservation Society, mengatakan, selama ini, sampel paus omura ditemukan dari sisa-sisa bangkai spesimen. "Memang ada juga yang melaporkan melihat paus ini, tapi tak terkonfirmasi," katanya, seperti dilansir Tech Insider, Senin, 2 November 2015. Karena itu, sebagian besar ilmuwan percaya spesies ini telah punah.
Namun rekaman yang diserahkan tim Cerchio ini membuktikan anggapan tersebut salah. Paus omura masih tersisa, hanya sering salah diklasifikasikan. Selama meneliti di kawasan perairan barat laut Madagaskar, Afrika, sejak 2007, Cerchio mengira paus omura sebagai paus bryde.
Keduanya memang memiliki ciri serupa, yaitu berasal dari spesies paus biru berukuran kecil--hanya 10-11 meter saat dewasa. Perbedaannya terletak pada corak kulit pada bagian kepala yang asimetris. Dalam video yang terekam, paus omura tampak memiliki corak hitam pada sisi rahang kiri dan putih di sisi rahang kanan. Dari sinilah, Cerchio dan kawan-kawan menyatakan telah menemukan paus omura.
"Kami terkejut. Sebab, berdasarkan data, paus omura tak seharusnya ada di area ini," ucapnya. Seharusnya mereka mengarungi perairan Pasifik Barat, dekat Thailand dan Filipina.
Penemuan ini sekaligus menambah data dan informasi terkait dengan paus tersebut yang masih sangat sedikit lantaran tak ada spesies hidupnya. Contoh yang ada didapat dari delapan bangkai paus omura yang terdampar di Kepulauan Solomon dan Keeling serta dua lain di perairan Jepang.
Cerchio akan melanjutkan penelitiannya pada November ini. Ia dan timnya akan mempelajari tentang vokalisasi, perilaku, dan karakteristik populasi paus omura. Meski belum mengetahui persis jumlah individu yang ada, 25 ekor sudah terpantau melalui identifikasi foto.
TECH INSIDER | OCEANOGRAPHIC INSTITUTION | URSULA FLORENE