TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah startup asal Korea Selatan ingin menyasar para pencari kerja di Indonesia untuk dibawa ke Negeri Ginseng. Startup bernama Jobplanet itu pertama kali diluncurkan di Korea Selatan pada April 2014 dan saat ini telah memiliki 3 juta pengguna per bulan.
Masuknya Jobplanet di Indonesia didorong oleh faktor jumlah pencari kerja yang meningkat dari 2014, yakni sekitar 7,6 juta jiwa berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik.
Jobplanet merupakan platform komunitas untuk berbagi informasi seputar dunia kerja dan ulasan perusahaan yang mencakup budaya dan suasana kerja di perusahaan, informasi gaji, serta kisi-kisi pertanyaan wawancara kerja.
"Masuk ke Indonesia sejak Agustus 2015 atau sekitar 4 bulan, sudah terdaftar 20 ribu perusahaan di Jobplanet. Kami juga sudah memiliki 200 ribu member aktif dan 80 ribu review," kata Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet Indonesia di Jakarta, Kamis, 17 Desember 2015.
Untuk meningkatkan penggunaan di Indonesia, Jobplanet akan mengeluarkan aplikasi mobile yang direncanakan hadir pada kuartal pertama hingga kuartal kedua 2016. Sementara itu, terkait dengan monetisasi, Kinam Kim, Regional Director Jobplanet, mengatakan masih berfokus mengembangan produk. Meski demikian, Jobplanet tidak menutup kemungkinan memungut tarif dari perusahaan yang berminat melakukan kerja sama ke depannya.
Saat ini, Jobplanet sudah mendapatkan investasi dari dua investor sebesar US$ 9 miliar dari Altos Venture dan Qualcomm Venture. Ke depannya, Jobplanet akan melakukan ekspansi ke Thailand, Vietnam, Thailand, dan Malaysia.
ANTARA