TEMPO.CO, Mountain View - Google sedang mengembangkan sebuah layanan pesan mobile baru yang menghubungkan teknologi kecerdasan buatannya dan teknologi chatbot untuk mengejar ketinggalan dengan rival-rivalnya, termasuk Facebook, menurut sumber the Wall Street Journal, Selasa lalu.
Menurut Portio Research Ltd, layanan pesan adalah aplikasi mobile yang paling populer, dengan lebih dari dua miliar pengguna. Namun dua layanan pesan Google, Hangouts dan Messenger, jauh di belakang layanan Facebook, WhatsApp dan Messenger, serta layanan Tencent Holdings Ltd, WeChat, sebagai aplikasi pesan paling populer di Cina. Beberapa layanan menambahkan kemampuan lain. WeChat, misalnya, memungkinkan pengguna berbelanja dan membayar tagihan.
Untuk layanan barunya, Google berencana mengintegrasikan chatbot, program perangkat lunak yang menjawab pertanyaan di dalam aplikasi pesan. Pengguna dapat mengirim teks ke teman atau chatbot, yang akan menjelajahi web dan sumber-sumber informasi untuk menjawab pertanyaan.
Tidak jelas kapan Google akan meluncurkan layanan itu, dan apa nama layanan tersebut. Juga diragukan apakah pendekatan baru itu akan lebih sukses dari upaya perusahaan sebelumnya. Pengguna biasanya bergabung dengan layanan pesan karena mereka tahu pengguna lain. Google telah berjuang menciptakan efek jaringan tersebut dengan Hangouts dan Messenger. Juru bicara Google menolak berkomentar atas informasi ini.
Veteran Google, Nick Fox, telah memimpin tim bekerja pada layanan baru itu untuk setidaknya satu tahun. Situs berita teknologi The Information melaporkan peran barunya sebagai wakil presiden produk komunikasi awal tahun ini.
Pada bulan Oktober, Fox menawarkan membeli 200 Labs Inc, sebuah startup kecil yang membangun chatbot, tapi perusahaan itu menolak tawaran tersebut.
Sebanyak 200 Labs mengembangkan layanan marketplace dan rating untuk chatbot pada Telegram, sebuah aplikasi pesan yang menawarkan ratusan chatbot yang dikhususkan untuk subyek, seperti cuaca, pencarian gambar, berita, dan kencan. Dua ratus Labs mengembangkan teknologi yang akan memilih chatbot terbaik untuk menanggapi permintaan.
Google sedang mengejar tujuan yang sama dengan layanan pesannya. Daripada mengetik query ke mesin pencari Google, pengguna akan mengirimkan pertanyaan sebagai pesan teks—yang akan direspons chatbot. Google akan memungkinkan para pengembang luar membangun chatbot untuk menjalankan layanan ini.
Google akan mengarahkan pengguna ke chatbot tertentu, sebanyak mesin pencari mengarahkan pengguna ke situs yang relevan. Langkah ini strategis karena aplikasi pesan dan chatbot mengancam peran Google sebagai mesin penemuan utama Internet.
"Kepedulian pengguna adalah mendapatkan cara yang nyaman untuk menemukan apa yang mereka cari. Jika Google tidak memenuhinya, itu merupakan masalah bagi mereka," kata Scott Stanford, pendiri perusahaan modal ventura Sherpa Capital. "Pesan adalah bagian dari Internet di mana Google tidak kuat. Mereka harus menang dan menjadi pemain dominan dalam pesan."
WSJ | ERWIN Z.