TEMPO.CO, Inggris -Meski kerap dianggap rumit dan membingungkan, matematika ternyata dapat memberikan pengalaman unik dalam menyantap pizza. Joel Haddley dan Stephen Worsley dari University of Liverpool memanfaatkan konsep pembagian monohedral untuk membuat potongan pizza yang unik dan sama besar.
Konsep monohedral, atau satu bentuk, paling sederhana sudah sering digunakan para pembuat pizza: memotong lurus dengan satu titik di tengah. “Kami mengubahnya jadi potongan melingkar. Meski sama besar, ada potongan dengan pinggiran, dan ada yang tidak,” kata Haddley seperti dilansir Popular Science, Ahad, 10 Januari 2016 waktu setempat.
Baca Juga:
Konsep potongan melingkar dipilih lantaran bentuk pizza sendiri yang juga lingkaran. Dengan dipotong melingkar, bentuk yang muncul akan tetap sama. Meski demikian, setiap bagian pizza akan memiliki sudut-sudut berjumlah genap, seperti 5, 7, atau 9. Menurut Worsley, jumlah sudut ganjil ini bisa mencapai angka tak terbatas. Namun, tentu saja sangat sulit memotongnya, karena harus membagi dua dari jumlah sebelumnya.
Konsep ini dapat dimanfaatkan untuk menciptakan jenis-jenis potongan unik. Kedua ahli matematika ini bereksperimen dengan mencungkil sedikit potongan-potonga, sehingga menghasilkan bentuk bergerigi. Namun, bentuk ini tak mengubah bentuk bundar asli pizza.
Meski menerapkan teori matematika, Haddley mengaku tak ada keuntungan spesial dari cara potong ini. “Kami juga belum tahu, apakah sistem ini bisa diaplikasikan di pekerjaan selain memotong pizza,” kata dia.
NEW SCIENTIST | POPULAR SCIENCE | URSULA FLORENE