Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Enam Orangutan Dipulangkan ke Nyaru Menteng  

image-gnews
Orangutan sumatera (Pongo abelii) berada di dalam kandang sebelum dievakuasi di Taman Margasatwa Medan, Sumatera Utara, 2 Februari 2016. ProFauna Indonesia mengabarkan ada tiga jenis primata Indonesia yang terancam punah. Yakni Orangutan Sumatra (Pongo abelii), Kukang Jawa (Nycticebus javanicus), dan Simakobu (Simias concolor). ANTARA/Irsan Mulyadi
Orangutan sumatera (Pongo abelii) berada di dalam kandang sebelum dievakuasi di Taman Margasatwa Medan, Sumatera Utara, 2 Februari 2016. ProFauna Indonesia mengabarkan ada tiga jenis primata Indonesia yang terancam punah. Yakni Orangutan Sumatra (Pongo abelii), Kukang Jawa (Nycticebus javanicus), dan Simakobu (Simias concolor). ANTARA/Irsan Mulyadi
Iklan

TEMPO.COBalikpapan - Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation memulangkan enam primata orangutan ilegal dari luar negeri ke pusat rehabilitasi Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah. Enam primata ini merupakan hasil pemulangan satwa orangutan asli Kalimantan yang dipelihara warga asing di Kuwait dan Thailand.

“Orangutan ini hasil pemulangan dari Kuwait dan Thailand,” kata anggota Humas BOS Foundation, Nico Hermanu, Rabu, 10 Februari 2016. Nico mengatakan enam orangutan tersebut tiba di tanah air secara bergelombang sejak Oktober hingga November 2015. 

BOS berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia dalam memulangkan enam primata yang diyakini diperdagangkan secara ilegal dari pemilik sebelumnya di Kuwait dan Thailand.

Orangutan bernama Moza, Junior, Sampit, Sawade, Warna, dan Malee ini, kata Nico, diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta tujuan Bandara Sepinggan Balikpapan. Selanjutnya, enam orangutan tersebut menempuh perjalanan darat selama 14 jam tujuan pusat rehabilitasi orangutan Nyaru Menteng, Palangkaraya.

“Kami harus hati-hati dalam berkendara agar orangutan tidak stres dalam perjalanan,” paparnya.

Anggota Humas Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng, Agung Monterado, menambahkan enam primata ini dianggap layak menjalani masa rehabilitasi sebelum nantinya dilepasliarkan ke habitatnya. Orangutan itu memenuhi sejumlah persyaratan, seperti usia, kesehatan fisik, dan sifat alami keliarannya.

“Kami memilih orangutan yang punya kesempatan untuk beradaptasi kembali ke lingkungannya. Kalau orangutan cacat tentu akan kesulitan kembali ke alam liar,” ungkapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun demikian, Agung mengungkapkan primata orangutan ini nantinya membutuhkan waktu rehabilitasi selama 6 tahun hingga 12 tahun. BOS Nyaru Menteng akan mengajarkan orangutan tersebut nantinya mampu bertahan hidup kala dilepasliarkan ke hutan Kalimantan.

“Mereka akan mendapatkan latihan bertahan hidup, pengenalan makanan, hingga pembuatan sarang di pohon. Orangutan yang sudah siap akan di lepasliarkan di hutan konservasi Tanjung Putih Kalimantan Tengah,” paparnya.

Apalagi enam primata ini semuanya sudah terlalu berinteraksi dengan manusia yang sempat memeliharanya. Primata ini sudah melupakan sifat dasar alamiahnya sebagai orangutan yang seharusnya hidup di alam hutan Kalimantan.

Populasi orangutan Nyaru Menteng Palangkaraya saat ini sebanyak 483 ekor orangutan Kalimantan. Sehingga saat ini, populasi orangutan Nyaru Menteng akan menjadi 489 ekor orangutan hasil sitaan dari Kuwait dan Thailand. 

SG WIBISONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

39 hari lalu

Dua warga menggunakan perahu saat keluar rumahnya yang terendam banjir di Desa Sungai Rangas Ulu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Ahad, 5 Maret 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar mencatat sejak 25 Februari hingga 4 Maret 2023, sebanyak 65.784 jiwa dan 17.257 rumah di 99 desa dan kelurahan terdampak banjir di Kabupaten Banjar. ANTARA/Bayu Pratama S
Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

Banjir di Kabupaten Barito Selatan mencapai 3,45 meter. Pemerintah Kota Palangkaraya mulai memberi bantuan kepada warga korban banjir.


Fakta-fakta Unik Palangka Raya: Sempat Jadi Kandidat Ibu Kota Negara

23 Oktober 2022

Seorang jurnalis mengambil video di Monumen Tiang Pancang peletakan batu pertama pembangunan Kota Palangka Raya (Tugu Soekarno), di Palangka Raya, Kamis (4/2/2021). ANTARA/Rendhik Andika
Fakta-fakta Unik Palangka Raya: Sempat Jadi Kandidat Ibu Kota Negara

Kota Palangka Raya di Kalimantan Tengah menyimpan sejumlah fakta-fakta unik.


Citilink Buka Rute Baru ke Palu, Ambon, dan Palangkaraya, Simak Jadwalnya

2 September 2021

Citilink
Citilink Buka Rute Baru ke Palu, Ambon, dan Palangkaraya, Simak Jadwalnya

Maskapai penerbangan Citilink Indonesia membuka rute anyar ke tiga kota sekaligus, yakni Palu, Ambon, dan Palangkaraya, mulai Rabu, 2 September 2021.


Harga Cabai Rawit di Palangkaraya Melambung Rp 130 Ribu per Kg

1 Maret 2021

Penjual cabai rawit memilah dagangannya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021. Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, bahwa penyumbang utama inflasi secara bulanan yaitu cabai rawit sebesar 0,09 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Cabai Rawit di Palangkaraya Melambung Rp 130 Ribu per Kg

Harga cabai rawit di Palangkaraya terus mengalami kenaikan, kini mencapai Rp 130 ribu per kilogram.


Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

19 Agustus 2020

Bayi orangutan di Taman Safari Prigen Pasuruan Jawa Timur, Rabu 19 Agustus 2020. (Antara Jatim/Taman Safari Prigen/IS)
Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

Orangutan dimanapun berada dicemaskan terdampak pandemi Covid-19 pada manusia.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

14 Juli 2020

Staf dari National University Singapore (NUS) saat pertama kali menangkap Bathynomus raksasa saat ekspedisi (South Java Deep Sea) SJADES 2018 bersama Lembnaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kredit: SJADES 2018
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

Darth Vader Isopod ini ditemukan dalam survei pengambilan sampel laut dalam Ekspedisi Biodiversitas Laut Dalam Selatan Jawa.


Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

14 Juli 2020

Misran, warga Desa Kandan Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, menyerahkan bayi orangutan yang ditemukannya saat memancing di Sungai Mentayan kepada Komandan Jaga BKSDA Kalteng Pos Sampit, Muriansyah, Senin 13 Juli 2020. ANTARA/HO
Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

Bayi orangutan berjenis kelamin jantan, usianya diperkirakan sekitar dua bulan. Kondisinya sehat.


BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

7 Juli 2020

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara melepasliarkan orangutan Maria ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Langkat. Kredit: ANTARA/HO-BBKSDA Sumatera Utara
BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

Orangutan ini diselamatkan BBKSDA pada 18 Juni 2020 di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.


Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

1 Juli 2020

Bayi orangutan Pancaran bersama induknya Pauline di kawasan Camp Pelepasliaran dan Pemantauan Gemini di Suaka Margasatwa Lamandau, Kalimantan Tengah. Kredit: ANTARA/HO-KLHK
Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

Pancaran merupakan bayi orangutan pertama yang lahir di Suaka Margasatwa Lamandau pada tahun 2020.


Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

30 Mei 2020

Orangutan saat menyantap buah-buahan usai dilepasliarkan oleh Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di desa Sei Gohong di Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, 3 Oktober 2019. REUTERS/Willy Kurniawan
Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

Orangutan itu diadukan setelah memanfaatkan kebun sebagai lokasi mencari sumber makanan sehari-hari.