TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana matahari total 2016 akan bisa disaksikan 23 hari lagi di sebelas kota di Indonesia. Penduduk dan pengunjung yang pada Rabu pagi 9 Maret 2016 ada di kota-kota tersebut bisa menyaksikan gerhana matahari total tersebut. Lalu bagaimana proses gerhana matahari total yang tampak dari bumi?
Peneliti Astronomi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rukman Nugraha mengatakan pada 9 Maret nanti akan terjadi empat kontak antara matahari dan bulan di daerah yang dilintasi gerhana matahari total. “Kontak itu terjadi sebelum dan sesudah puncak gerhana,” kata Rukman saat dihubungi Tempo, Senin, 15 Februari 2016.
Bayangkan ada lima proses atau posisi bulan dan matahari sebelum, pas, dan setelah puncak gerhana matahari di daerah yang mengalami totalitas. Dua posisi pertama sebelum terjadinya puncak gerhana, satu posisi saat puncak gerhana, dan dua posisi setelah terjadinya puncak gerhana. Pada masing-masing posisi itu terjadi kontak antara bulan dan matahari.
Kontak Pertama gerhana dimulai ketika piringan bulan mulai menutupi piringan matahari. Saat itu, posisi bulan di atas matahari. Seiring berjalannya waktu, kata Rukman, piringan matahari yang tergerhanai akan semakin besar hingga akhirnya bulan mulai menutupi seluruh piringan Matahari. Saat peristiwa ini terjadi disebut Kontak Kedua dan akan berakhir saat bulan terakhir kali menutupi seluruh piringan matahari, yaitu saat Kontak Ketiga.
Waktu dari Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga disebut sebagai Durasi Totalitas atau Fase Totalitas, yang lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Sebagai contoh lama durasi totalitas terlama pada gerhana matahari 9 Maret 2016 ini terjadi di Maba, Maluku Utara, yaitu 3 menit 19,5 detik dengan magnitudo gerhana sebesar 1,019. Adapun lama fase totalitas dan magnitudo gerhana di kota-kota lainnya kurang dari waktu tersebut.
Pada saat fase totalitas tersebut, menurut Rukman, kecemerlangan langit di lokasi-lokasi yang terlewati jalur totalitas tersebut akan meredup, hingga seperti saat fajar atau senja. Puncak keredupannya adalah saat terjadinya puncak gerhana, waktu di tengah-tengah fase totalitas ini. “Pada saat puncak gerhana terjadi, akan tampak cahaya redup di sekitar matahari, yang disebut sebagai korona atau mahkota matahari,” kata dia.
Setelah Kontak Ketiga dilalui, piringan matahari yang tampak tergerhanai akan semakin kecil hingga akhirnya bulan terakhir kali menutupi piringan matahari, yaitu saat Kontak Keempat. Pada posisi ini, matahari berada di atas bulan. Lama waktu dari Kontak Pertama hingga Kontak Keempat disebut sebagai Durasi Gerhana dan lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Durasi gerhana terlama di Indonesia pada 9 Maret nanti, menurut Rukman, adalah di Jayapura, Papua, yaitu selama 2 jam 55 menit 3,0 detik. Di sana akan terjadi gerhana matahari sebagian.
Pada 9 Maret 2016, gerhana matahari total diperkirakan akan melintasi 11 wilayah di Indonesia yakni (1) Bengkulu, (2) Sumatera Selatan, (3) Jambi, (4) Bangka-Belitung, (5) Kalimantan Barat, (6) Kalimantan Tengah, (7) Kalimantan Selatan, (8) Kalimantan Timur, (9) Sulawesi Barat, (10) Sulawesi Tengah, dan (11) Maluku Utara.
AHMAD NURHASIM