TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana matahari total (GMT) akan bisa disaksikan 23 hari lagi di sebelas kota di Indonesia. Penduduk dan pengunjung yang pada Rabu pagi 9 Maret 2016 ada di kota-kota tersebut bisa menyaksikan gerhana matahari total tersebut. Lalu bagaimana cara memprediksi waktu dan tempat terjadinya gerhana?
Peneliti Astronomi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rukman Nugraha menyatakan gerhana dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Gerhana matahari total merupakan fenomena alam saat posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Efeknya, sebagian permukaan bumi akan terkena bayangan gelap bulan.
Untuk memprediksi keberulangannya secara global, kata dia, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut Siklus Saros tertentu. “Gerhana-gerhana pada Siklus Saros tertentu akan berulang hampir setiap 18 tahun 11 hari,” kata Rukman saat dihubungi Tempo, Senin, 15 Februari 2016.
Sebagai contoh, gerhana matahari total 9 Maret 2016 nanti adalah anggota ke-52 dari 73 anggota pada Siklus Saros ke-130. Gerhana sebelumnya yang berasosiasi dengan GMT 9 Maret 2016 ini adalah GMT pada 26 Ferbruari 1998 yang kala itu melintasi belahan bumi bagian barat dari Pasifik sampai pantai Atlantik Afrika. Adapun gerhana sesudahnya yang berasosiasi dengan GMT 9 Maret 2016 tersebut adalah GMT yang terjadi pada 20 Maret 2034.
Meski peristiwa GMT di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, menurut Rukman, peristiwa tersebut tidak berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu. GMT sebelumnya yang dapat diamati di Indonesia adalah GMT pada 11 Juni 1983 yang jalur totalitasnya melewati Jawa, Sulawesi, dan Papua. "Juga GMT pada 18 Maret 1988 yang jalur totalitasnya melewati Sumatera dan Kalimantan," ujarnya.
Adapun GMT yang akan kembali dapat diamati di Indonesia adalah GMT pada 20 April 2023 yang jalur totalitasnya melewati Papua dan GMT pada 20 April 2042 yang jalur totalitasnya melewati Sumatera dan Kalimantan.
Pada 9 Maret 2016, GMT diperkirakan akan melintasi 11 wilayah di Indonesia yakni (1) Bengkulu, (2) Sumatera Selatan, (3) Jambi, (4) Bangka-Belitung, (5) Kalimantan Barat, (6) Kalimantan Tengah, (7) Kalimantan Selatan, (8) Kalimantan Timur, (9) Sulawesi Barat, (10) Sulawesi Tengah, dan (11) Maluku Utara.
AHMAD NURHASIM