Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Unibraw Ramu Pelet Pakan Ikan dari Eceng Gondok  

image-gnews
TEMPO/ Josua Alessandro
TEMPO/ Josua Alessandro
Iklan

TEMPO.COMalang - Guru besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang, Sukoso, meramu pelet pakan ikan yang mampu meningkatkan kandungan protein ikan. Pelet baru dari laboratorium di Desa Sumberpasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu juga bisa mengatasi impor bahan baku pelet umumnya.

Sukoso menerangkan, dengan pelet bikinannya, kandungan protein ikan bisa melonjak hingga 60 persen dari umumnya 15 persen. Caranya, dia mengungkapkan, dengan penggunaan pelet yang terbuat dari limbah perikanan itu sendiri, yakni kepala ikan, kepala udang, sampai eceng gondok.

"Aman dan halal karena umumnya pelet terbuat dari feses atau kotoran ayam yang bisa membawa bakteri salmonela dan E. coli," kata Sukoso, Selasa, 16 Februari 2016. 

Pelet, kata dia, sudah melalui tahap uji. Harapannya, lewat pemberian pelet temuannya itu, ikan juga akan lebih menyehatkan jika dikonsumsi manusia. "Ide membuat pelet ini memang setelah melihat pelet umumnya menggunakan bahan tak sehat," ujar Sukoso.

Selain lebih sehat untuk ikan dan juga manusia yang mengkonsumsinya, Sukoso meyakinkan biaya produksi pelet di laboratoriumnya jauh lebih murah. Selain memanfaatkan limbah, pelet bikinannya adalah alternatif untuk pelet umumnya yang menggunakan tepung ikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tepung ikan sebagai sumber protein yang dibutuhkan ikan selama ini diperoleh dengan diimpor. Penggunaan bahan baku itu juga menjadikan bahan pelet harus bersaing dengan sumber pangan. 

Lewat teknik yang digunakannya pula, Sukoso mengklaim mampu membuat pelet mengapung, sehingga tak terbuang sia-sia dengan menumpuk di dasar tambak. Total, Sukoso meyakinkan, "Keuntungan petani budi daya ikan bakal melonjak hingga 40 persen."

EKO WIDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

20 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

28 hari lalu

Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

Universitas Brawijaya menerima 3.662 mahasiswa baru dari total 31.368 pendaftar lewat jalur SNBP.


Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

50 hari lalu

Para guru besar dari 21 Perguruan Tinggi Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH) mengeluarkan Maklumat Kepemimpinan Membumi, Sabtu, 2 Maret 2024. Ugm.ac.id
Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk meningkatkan kepemimpinan para guru besar dengan membumikan kepemimpinan akademik. Pimpinan Majelis Dewan Guru Besar PTNBH, Andi Pangerang Moenta mengatakan, dalam pertemuan tersebut disampaikan poin-poin penting untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat).


Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya

8 Februari 2024

Rektor Universitas Indonesia (UI) 2014-2019 Muhammad Anis menyampaikan Deklarasi Kebangsaan Kampus Perjuangan di Gedung Rektorat Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat, 2 Februari 2024. Deklarasi tersebut sebagai bentuk prihatin atas hancurnya tatanan hukum, dan demokrasi, khususnya peristiwa politik Pemilu 2024 yang dilakukan tanpa martabat dan keadaban publik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya

Guru besar dan sivitas akademika kampus bergerak kritik Jokowi kian meluas, berikut di antaranya puluhan daftar kampus.


Presiden Mahasiswa UB Minta Jokowi Tak Ulang Orde Baru: Dulu ABG, Jangan Sampai Kini ABI

7 Februari 2024

Ilustrasi mahasiswa. ANTARA
Presiden Mahasiswa UB Minta Jokowi Tak Ulang Orde Baru: Dulu ABG, Jangan Sampai Kini ABI

Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya Satria Naufal Putra Andar, menyebut mahasiswa tak ragu nyatakan sikap ke Jokowi.


Kritik Kampus Berlanjut, Civitas Academica Universitas Brawijaya Sampaikan 8 Imbauan pada Pemerintah

6 Februari 2024

Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Situs UB
Kritik Kampus Berlanjut, Civitas Academica Universitas Brawijaya Sampaikan 8 Imbauan pada Pemerintah

Penyampaian sikap itu dilaksanakan di depan gedung rektorat kampus tersebut di Malang, Jawa Timur.


Cerita Anisa, Wisudawan Terbaik UB yang Ingin Jadi Dokter Hewan Seperti Orang Tuanya

21 Januari 2024

Anisa Awanis Putri Ratna Suseno, S.KH, salah satu wisudawan terbaik UB. Dok. UB
Cerita Anisa, Wisudawan Terbaik UB yang Ingin Jadi Dokter Hewan Seperti Orang Tuanya

Anisa dari Fakultas Kedokteran Hewan menjadi salah satu wisudawan terbaik UB.


UB Gelar Kuliah Daring 12-14 Februari, Permudah Mahasiswa Ikut Pemilu 2024

10 Januari 2024

Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
UB Gelar Kuliah Daring 12-14 Februari, Permudah Mahasiswa Ikut Pemilu 2024

Dalam rangka memudahkan mahasiswanya untuk ikut pemilu 2024, UB akan melangsungkan kuliah daring sementara.


Tim Mahasiswa UB Kembangkan Alat Deteksi Kebutuhan Nitrogen dan Penyakit pada Tanaman Padi

3 Januari 2024

Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Malang, Selasa, 17 Juli 2012.
Tim Mahasiswa UB Kembangkan Alat Deteksi Kebutuhan Nitrogen dan Penyakit pada Tanaman Padi

Tim mahasiswa Universitas Brawijaya atau UB mengembangkan perangkat deteksi kebutuhan nitrogen dan penyakit tanaman padi.


Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

31 Desember 2023

Pulau Sempu. dok. TEMPO/Jalil Hakim
Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

Mahasiswa IPB University hilang kemudian ditemukan meninggal di Pulau Sempu, Kabupaten Malang. Di manakah tepatnya pulau ini?