TEMPO.CO, Padang - Masyarakat di daerah lain bisa menyaksikan gerhana matahari total pada 9 Maret 2016. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyiapkan live streaming-nya di website http://media.bmkg.go.id/gmt.
"Dapat diakses secara langsung melalui website kami," ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang Rahmat Triyono, Selasa, 23 Februari 2016.
Rahmat menjelaskan, BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang akan melakukan pengamatan secara langsung di Muko-Muko, Bengkulu, pada 9 Maret 2016. Pengamatan dimulai sekitar pukul 06.30 WIB.
Perangkat yang akan digunakan selama pengamatan adalah teropong khusus pengamatan bulan/matahari, infocus, dan screen agar masyarakat bisa melihat proses terjadinya gerhana tanpa harus melihat langsung ke arah matahari.
Rahmat mengatakan gerhana matahari total merupakan fenomena alam ketika kedudukan matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus atau peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bulan. Jadi tidak semuanya sampai ke bumi.
Dampaknya, sebagian bumi akan terkena bayangan gelap bulan. Jadi wilayah-wilayah yang terkena tidak melihat matahari.
"Kejadian ini sangat jarang terjadi karena gerhana matahari total akan kembali berlangsung di tempat yang sama pada 350 tahun mendatang. Indonesia adalah satu-satunya wilayah daratan di dunia yang bisa menyaksikan gerhana kali ini. Wilayah lain adalah lautan Hindia dan Pasifik," ujarnya.
Di Sumatera Barat, kata Rahmat, gerhana matahari total bakal bisa diamati di dua daerah, yaitu di Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan.
Menurut Rahmad, gerhana matahari di Pagai Selatan memiliki magnitudo gerhana sebesar 1,012. Adapun di Silaut, Pesisir Selatan, memiliki magnitudo sebesar 1,002.
Durasi totalitas di Pagai adalah 1 menit 51, 6 detik. Kawasan ini merupakan lokasi totalitas paling berat di Indonesia. Adapun di Silaut berlangsung sekitar 50,9 detik.
ANDRI EL FARUQI