Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nonton Gerhana Matahari dengan Aman? Hindari Alat-alat Ini

image-gnews
Seorang wanita melihat proses Gerhana Matahari Total dengan mengenakan kacamata dan kaca di Budapest, Hungaria, 20 Maret 2015. REUTERS
Seorang wanita melihat proses Gerhana Matahari Total dengan mengenakan kacamata dan kaca di Budapest, Hungaria, 20 Maret 2015. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), mengingatkan masyarakat untuk tidak mengamati gerhana matahari total yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 dengan mata telanjang.

"Paparan cahaya matahari dengan intensitas tinggi akan menembus mata dan merusak lapisan retina mata yang berisi syaraf sensitif," kata Kepala Stasiun Geofisika kelas I BMKG Padang Panjang Rahmat Triyono saat dikonfirmasi dari Padang, Jumat.

Menurut dia, retina mata tidak memiliki sensor sakit sehingga, saat menatap langsung, seseorang cenderung mengabaikan dan tidak menyadari bahwa mata sedang berada dalam keadaan bahaya.

Kerusakan pada retina ini berupa penglihatan kabur yang dapat dialami selama beberapa jam sampai beberapa minggu, bahkan kerusakan permanen hingga kebutaan, ujarnya.

Karenanya, cara yang paling aman untuk mengamati gerhana matahari ialah menggunakan alat yang telah dilengkapi oleh filter khusus. "Kaca mata hitam biasa, film foto, film rontgen bukan alat yang aman digunakan untuk melihat matahari," katanya.

Cara lain, kata Rahmat, lewat fasilitas siaran langsung yang disediakan BMKG melalui jaringan Internet yang menayangkan peristiwa gerhana matahari total. "Masyarakat dapat mengamati detik-detik terjadinya gerhana matahari mulai pukul 6.30 WIB dengan mengakses situ http://media.bmkg.go.id/gmt," ujarnya.

Menurut dia, fasilitas siaran langsung disediakan agar masyarakat dapat melihat proses terjadinya gerhana tanpa harus melihat langsung ke arah matahari. "Kami akan melakukan pengamatan secara langsung di Muko Muko, Bengkulu, menggunakan teropong khusus pengamatan bulan dan matahari, infocus, dan layar," tuturnya.

Ia menyampaikan, gerhana matahari total merupakan kejadian langka dan hanya terjadi sekali dalam 350 tahun. Indonesia adalah satu-satunya wilayah daratan di dunia yang bisa menyaksikan gerhana kali ini, sementara wilayah lainnya adalah lautan Hindia dan Pasifik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gerhana matahari total akan melintasi 12 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Untuk Sumbar, ada dua daerah yang dilewati jalur gerhana matahari total, yaitu Desa Seai, Sikakap, Kepulauan Mentawai, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,012 dan Silaut, Pesisir Selatan, dengan magnitudo sebesar 1,002.

Ia mengatakan, secara umum, puncak gerhana di Sumbar akan terjadi pada pukul 07.20 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08.27 WIB.

Durasi gerhana yang teramati di Sumbar rata-rata 2 jam 6 menit. Namun, dalam realisasinya, durasi gerhana yang akan teramati di setiap kota kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi sebelum matahari terbit.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Asnawi Bahar mendorong pemerintah daerah, yang dilalui gerhana matahari total, menjadikan peristiwa tersebut sebagai momen menggelar acara pariwisata.

Apalagi peristiwa tersebut langka. Ini bisa jadi peluang pemerintah Kabupaten Mentawai dan Pesisir Selatan menggelar acara khusus agar wisatawan berkunjung menikmati gerhana matahari total, ucapnya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

2 jam lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

2 jam lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.


Top 3 Tekno: Cara Instal HyperOS, Cuaca BMKG, dan Jurnal Indeks Scopus

6 jam lalu

Xiaomi HyperOS. Foto : Xiaomiui
Top 3 Tekno: Cara Instal HyperOS, Cuaca BMKG, dan Jurnal Indeks Scopus

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa pagi ini, 16 April 2024, dipuncaki berita informasi 3 cara instal HyperOS di perangkat Xiaomi, Redmi, dan Poco.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

7 jam lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Cuti Bersama Lebaran Telah Usai, Ini Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini

8 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Cuti Bersama Lebaran Telah Usai, Ini Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebut langit Jakarta didominasi cerah berawan sepanjang hari ini, Selasa 16 April 2024. Tapi ...


Puncak Arus Balik Lebaran, Langit Merak-Bakauheni Berawan Tebal

19 jam lalu

Pemudik pejalan kaki berada di gang way menuju kapal di Dermaga 3 Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu, 6 April 2024. Para pemudik tersebut memilih perjalanan penyeberangan di malam hari guna menghindari kondisi panas dan terik cuaca saat siang hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Puncak Arus Balik Lebaran, Langit Merak-Bakauheni Berawan Tebal

Cuaca di perairan Merak-Bakauheni berawan tebal pada H+5 Lebaran 2024. Tinggi gelombang aman untuk pelayaran feri ASDP.


Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

1 hari lalu

Masjid Al Hakim yang memiliki model arsitektur mirip Taj Mahal India. TEMPO/Fachri Hamzah
Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


Meningkat, BMKG Temukan 167 Titik Panas di Kalimantan Timur

1 hari lalu

Pantauan udara karhutla di Kelurahan Sungai Parit, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, pada Sabtu, 13 April 2024) (Antara/ HO Pusdalops Kabupaten PPU)
Meningkat, BMKG Temukan 167 Titik Panas di Kalimantan Timur

Sebanyak 167 titik panas ini terpantau sepanjang hari Minggu kemarin mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.


Prakiraan Cuaca BMKG: Sejumlah Daerah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Sejumlah Daerah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir

Hujan lebat di Sumsel, Kepulauan Bangka Belitung, Yogyakarta dan Jawa Timur juga akan disertai angin kencang dengan kecepatan 45 kilometer per jam.