TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kota di Indonesia akan dilewati gerhana matahari total (GMT) yang jatuh pada 9 Maret 2016. Namun masyarakat di daerah-daerah yang dilewati tersebut bisa jadi tidak bisa melihat fenomena alam langka itu dengan terang benderang. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah tempat, dari 11 daerah yang akan dilalui GMT, tertutup awan.
Kepala Pusat Meteorologi Publikasi BMKG Mulyono R. Prabowo mengatakan ada delapan daerah yang akan dilalui GMT, yang diprediksi tertutup awan saat peristiwa tersebut berlangsung, dengan intensitas 25-75 persen. “Ada beberapa, tidak semuanya, terpapar awan. Memang kondisinya bisa lebih baik. Untuk itu, kami juga merilis prediksi cuaca pada saat gerhana matahari,” kata Mulyono saat dihubungi Tempo, Ahad, 6 Maret 2016.
Untuk Kota Bengkulu, BMKG memprediksi, wilayah itu 75 persen akan tertutup awan saat matahari terbit pukul 06.16 WIB, sama dengan wilayah Palangkaraya saat matahari terbit pukul 05.33. Tak hanya itu, BMKG memprediksi hujan turun di kedua kota tersebut. Sementara itu, untuk Kota Palembang, Pangkalan Bun, Balikpapan, dan Palu, diprediksi tertutup awan dengan intensitas sekitar 50 persen. Selanjutnya, untuk Kota Tanjung Pandan dan Ternate, hanya terpapar awan sekitar 25 persen.
GMT, yang akan terjadi pada 9 Maret 2016, merupakan peristiwa langka karena membutuhkan waktu selama 350 tahun untuk terjadi di tempat yang sama. GMT akan melintasi Indonesia pada 9 Maret 2016 dan dapat diamati di 12 provinsi di Indonesia. Di antaranya Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Adapun delapan kota yang akan dilewati GMT adalah Bengkulu, Palembang, Palangkaraya, Balikpapan, Tanjung Pandan, Pangkalan Bun, Ternate, dan kota yang paling terlihat dampak GMT-nya adalah Palu. Sementara itu, untuk Jakarta dan kota lainnya, seperti Padang, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon, bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian.
Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan, daerah lain yang bakal dilewati GMT adalah Belitung, Luwuk, Sampit, dan Halmahera.
BMKG mencatat, setiap wilayah akan mengalami kejadian dalam waktu yang berbeda-beda. Di wilayah Indonesia barat, gerhana mulai pukul 06.20 WIB, yakni di Palembang, dan mencapai puncaknya pukul 07.21. Di Tanjung Pandan, gerhana mulai pukul 06.21 dan mencapai puncaknya 07.23 WIB, sedangkan Palangka Raya mulai pukul 06.23 dan mencapai puncaknya 07.30 WIB, sementara di Bengkulu (Muko-Muko), gerhana akan mencapai puncaknya pukul 07.19 WIB.
Wilayah tengah, yaitu Palu, gerhana dimulai pukul 07.27 Wita dan mencapai puncaknya pukul 08.38 Wita. Berbeda dengan bagian Indonesia timur, yaitu Ternate, gerhana mulai pukul 08.36 WIT dan mencapai puncaknya 09.52 WIT.
DESTRIANITA K