Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemanasan Global Rusak Pertahanan Diri Terumbu Karang

image-gnews
Pemutihan terumbu karang di Mandeh. Foto: Indrawadi Universitas Bung Hatta Padang
Pemutihan terumbu karang di Mandeh. Foto: Indrawadi Universitas Bung Hatta Padang
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPemanasan global telah menghancurkan mekanisme pertahanan terumbu karang. Hal ini terjadi selama cuaca luar biasa panas, seperti selama El Nino. Cuaca ini tak selalu membunuh, karang akan pulih ketika air kembali dingin. 

Pemutihan karang terjadi ketika air yang hangat menghilangkan ganggang yang memberi warna-warni dan nutrisi untk terumbu karang. 

Australia Research Council Centre of Excellence untuk Coral Reef Studies mengungkapkan terumbu karang sering kali mampu bertahan hidup dalam gelombang panas karena telah mengembangkan ketahanan diri. 

Tracy Ainsworth dari lembaga penelitian tersebut mengatakan pada dasarnya terumbu karang punya kemampuan memperingatkan diri akan gelombang panas yang datang. Biasanya, gelombang panas didahului dengan gelombang hangat. Di antara dua gelombang tersebut, ada masa air mendingin. "Maka, terumbu karang punya waktu mengatasi tekanan tersebut," kata Ainsworth.

Ia mengatakan jika terumbu karang mengalami tekanan yang lebih kecil sebelumnya, akan mampu mempertahankan ganggang lebih banyak. Proses ini, kata Ainsworth, punya dampak besar terhadap hidup terumbu karang.

Ainsworth dan rekan-rekannya mempelajari pola suhu permukaan laut di Australia Great Barrier Reef selama tiga dekade terakhir. Mereka menemukan 75 persen dari gelombang panas yang didahului dengan suhu cukup hangat dapat membantu mengurangi 50 persen kematian terumbu karang.

Para peneliti mengatakan proporsi ini bisa jatuh ke 22 persen jika suhu permukaan laut naik 2 derajat Celcius, seperti yang bisa terjadi pada 2100.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peningkatan suhu air lokal 0,5 derajat Celcius, kata Ainsworth, bisa menyebabkan hilangnya mekanisme adaptasi terumbu karang.

Kondisi ini, menurut Ainsworth, akan menghilangkan fase terumbu karang mendapat stres kecil, masa pemulihan akibat pendinginan air, dan kemudian stres besar. "Apa yang kami lihat adalah akumulasi dari satu stres besar," kata Ainsworth.

Namun demikian, hal ini tidak terlambat untuk mencegah punahnya terumbu karang. Studi pemodelan peneliti menunjukkan bahwa upaya agresif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca akan mengakibatkan penurunan pelindung karang pada akhir abad ini.

"Masih ada harapan, kita tidak boleh menyerah," kata Ainsworth.

NEW SCIENTIST | TRI ARTINING PUTRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

Ilustrasi kekeringan. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.


Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Gagas Pemanfaatan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan. ugm.ac.id
Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.


Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menyalami pembalap tim Mercedes-EQ Formula E Nyck De Vries (kanan) saat Meet and Greet Pebalap Formula E di kawasan Monas, Jakarta, Kamis 2 Juni 2022. Ajang Jakarta E-Prix 2022 akan digelar pada Sabtu 4 Juli 2022. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.


Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Dikta Yovie n Nuno atau Pradikta Wicaksono. Foto: Instagram Dikta.
Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.


Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?


Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ilustrasi menggunakan ponsel sambil berjalan. bbc.com
Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?


Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji
Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.


BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

Pengendara motor melintas di samping tiang listrik yang patah akibat diterjang angin kencang di Kota Kupang, NTT, Senin, 5 April 2021. Angin kencang tersebut dipengaruhi badai siklon Seroja yang tengah terbentuk di wilayah NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.


Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Menteri Sosial Tri Rismaharini membantu membungkus nasi saat mengunjungi Posko Banjir Desa Wonoasri di Tempurejo, Jember, Jawa Timur, Senin, 18 Januari 2021. Risma terlihat memegang centong nasi untuk membantu petugas yang tengah sibuk menyiapkan nasi bungkus ke korban bencana. dok.Humas Kemensos
Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.


Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Berkurangnya krill sebagai sumber makanan bagi penguin tidak hanya akibat pemanasan global, tapi juga karena perburuan besar-besaran oleh pabrik pengolah ikan. boredpanda.com
Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.