TEMPO.CO, London - British Medical Journal pernah merilis hasil penelitian University College London, Inggris, yang menimbulkan perdebatan. Penelitian itu menemukan fakta bahwa fungsi otak manusia memburuk pada awal usia 45 tahun. Terjadi penurunan penalaran mental sebesar 3,6 persen di usia 45-49 tahun.
Dr Anne Corbett, manajer penelitian Komunitas Alzheimer, mengatakan penelitian tersebut meramaikan perdebatan yang selama ini berkembang, yakni kapan mulai terjadi penurunan kognitif pada manusia. "Memang penelitian ini tidak mengatakan kepada kita apakah orang-orang yang mengalami penurunan fungsi otak juga terus mengembangkan demensia," katanya.
Baca Juga:
Penelitian itu, Anne melanjutkan, juga tidak menjawab bagaimana dokter dengan mudah mendeteksi perubahan awal demensia atau penurunan fungsi otak yang disebabkan kelainan pada otak. Menurut Corbett, diperlukan penelitian lanjutan untuk memahami secara penuh bagaimana perubahan terukur dalam otak dapat membantu para peneliti dan dokter memperbaiki diagnosis demensia.
Kepala penelitian di pusat penelitian Alzheimer Inggris Raya, Dr Simon Ridley, menyatakan dia ingin melihat penelitian serupa yang diterapkan pada sampel populasi yang lebih luas.
Ia menambahkan, penelitian sebelumnya menunjukkan kesehatan manusia pada usia paruh baya mempengaruhi risiko menderita demensia. Risiko semakin besar seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
"Meskipun belum memiliki cara ampuh mencegah demensia, kami tahu bahwa perubahan gaya hidup sederhana dapat mengurangi risiko. Seperti makan makanan sehat, tidak merokok, serta menjaga tekanan darah dan kolesterol di level aman," ujar Ridley.
Profesor Davies Lindsey, dekan fakultas kesehatan masyarakat, mengatakan seseorang tidak perlu menunggu sampai tubuh dan pikiran mereka rusak sebelum mengambil tindakan pencegahan. "Kami perlu melihat betapa penting pendekatan untuk kesehatan masyarakat," ujarnya.
BRITISH MEDICAL JOURNAL | AMRI MAHBUB