TEMPO.CO, San Francisco - Lenovo dan Xiaomi telah kehilangan posisi mereka sebagai produsen smartphone terbesar keempat dan kelima di kuartal pertama 2016, menurut sebuah studi oleh International Data Corporation (IDC) yang dirilis Rabu, 27 April 2016.
Perusahaan riset itu menemukan bahwa kedua perusahaan telah digeser dari tempat keempat dan kelima oleh dua perusahaan Cina yang kurang terkenal, Oppo dan Vivo, terkait pengiriman selama kuartal pertama 2016.
Baca Juga:
Ini merupakan perubahan yang mengejutkan. Lenovo, serta anak perusahaannya, Motorola, memiliki profil tinggi di seluruh dunia, dan Xiaomi telah diposisikan sebagai pemula menarik yang sangat berambisi.
Gabungan Lenovo-Motorola turun dari tempat ketiga pada grafik IDC pada tahun 2014 menjadi posisi kelima tahun lalu. Sementara Xiaomi berfluktuasi antara tempat keempat dan kelima selama tahun-tahun tersebut. Statistik terbaru IDC menunjukkan bahwa posisi pasar kedua perusahaan jauh lebih lemah.
Di balik perubahan itu, tampaknya ada pergeseran besar di pasar Cina yang telah menghantam bahkan para pembuat smartphone paling sukses. Apple, terutama, membukukan penurunan pendapatan pertama dalam lebih dari satu dekade minggu ini.
Kondisi pasar Cina telah merusak daya beli di seluruh negeri, yang jelas akan menimbulkan masalah besar bagi perusahaan yang sangat menyasar konsumen di Cina.
IDC menduga juga ada faktor lain yang berperan. IDC melihat bahwa pasar smartphone sudah mulai cukup matang di mana konsumen tidak lagi membeli banyak ponsel, dan orang-orang mencari pilihan yang berbeda dari apa yang ditawarkan Lenovo dan Xiaomi.
"Lenovo diuntungkan dengan harga jual rata-rata di bawah US$ 150 di 2013, dan Xiaomi mengambil keuntungan dengan harga jual rata-rata di bawah US$ 200 di tahun 2014 dan 2015," tulis peneliti IDC Melissa Chau. "Kini Huawei, Oppo, dan Vivo, yang bermain terutama di rentang US$ 250, diposisikan akan kuat di 2016."
Implikasinya adalah bahwa konsumen Cina mulai mencari hal lebih dari smartphone mereka, dan tahun demi tahun telah bersedia membayar lebih untuk mendapatkannya.
THE VERGE | ERWIN Z