TEMPO.CO, Tokyo - Sony telah mengajukan paten lensa pintar yang akan menggunakan gerakan kelopak mata untuk mengaktifkan berbagai fungsi, seperti merekam dan memainkan video.
Tujuh penemu Jepang merancang lensa itu, yang akan mencakup kamera, unit pengolahan nirkabel, dan unit penyimpanan. Ini berarti lensa itu bisa menyimpan video, seperti lensa pintar Samsung yang dipatenkan awal bulan ini, yang mengandalkan ponsel.
Lensa pintar Sony akan menggunakan sensor untuk mendeteksi ketika pengguna menutup kelopak mata. Bergantung pada berapa lama kelopak mata tertutup, lensa bisa membedakan gerakan kedip tak sengaja atau disengaja.
"Diketahui bahwa jangka waktu berkedip biasa biasanya 0,2-0,4 detik dan karena itu dapat dikatakan bahwa dalam kasus di mana jangka waktu berkedip melebihi 0,5 detik, kedipan itu adalah disengaja,” demikian bunyi aplikasi paten itu, sebagaimana dikutip Dailymail, akhir pekan lalu.
Pengguna bisa mengalihkan mode on dan off dengan menutup kelopak mata mereka. Mereka juga bisa menggunakan smartphone untuk mengontrol lensa kontak.
Lensa Sony juga bisa melacak setiap kali kelopak mata pengguna menutup sementara sedang merekam video, sehingga layar hitam yang dihasilkan bisa dihapus di kemudian hari.
Untuk memutar video, pengguna bisa menggunakan gerakan kelopak mata yang telah ditentukan, yang berbeda dengan kedipan, untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi lain.
Lensa kontak ini juga bisa mengambil foto, memperbaiki gambar buram, serta mengelola autofocus, zoom, dan kontrol aperture.
Aplikasi paten ini, yang diajukan pada Februari 2014, belum di-review. Pada tahun yang sama, Google mengajukan permohonan paten—diterbitkan awal bulan ini—yang merancang lensa kontak yang bisa disuntikkan langsung ke mata pengguna.
Google juga mengungkapkan, pada Januari 2014, pihaknya melakukan tes untuk mengembangkan lensa kontak pintar yang mampu mendeteksi kadar gula darah seseorang, yang dirancang untuk membantu pasien diabetes.
DAILY MAIL | ERWIN Z