TEMPO.CO, Urbana-Champaign - Selama ini minuman beralkohol dikenal memberi efek negatif karena membuat orang mabuk. Namun sekelompok ilmuwan mampu menunjukkan sisi lain efek mengkonsumsi minuman beralkohol, yakni menajamkan pikiran.
Para ilmuwan menemukan, pria yang mengkonsumsi dua gelas bir sebelum mengerjakan permainan asah otak menunjukkan performa lebih baik dibanding mereka yang tidak minum. Para peminum terbukti bisa menjawab pertanyaan tes lebih tepat dan lebih cepat.
Baca Juga:
Alkohol diperkirakan menghalangi kemampuan berpikir analitis dan sebaliknya, justru memunculkan pikiran kreatif seseorang. Peningkatan kreativitas memungkinkan peminum minuman beralkohol mencari solusi imajinatif atas sebuah persoalan.
Para psikolog di University of Illinois, Amerika Serikat, melakukan uji coba terhadap 40 pria muda yang sehat dengan serangkaian permainan asah otak. Mereka diberi tiga kata, lalu diminta mencari kata keempat yang menghubungkan ketiganya. Misalnya, kata “perak” untuk menghubungkan “koin”, “quick”, dan “sendok”.
Setengah kelompok responden mengkonsumsi minuman beralkohol setara 2 liter bir sebelum menjalani tes, sedangkan sisanya tetap dalam keadaan sadar. Hasilnya, kelompok peminum mampu memecahkan soal 40 persen lebih banyak daripada kelompok sadar. Kelompok peminum membutuhkan waktu sekitar 12 detik untuk merampungkan soal atau lebih cepat 3,5 detik daripada kelompok yang tidak minum.
"Penelitian ini merupakan demonstrasi pertama dari efek alkohol terhadap pemecahan masalah secara kreatif," kata para peneliti. Penelitian mereka diterbitkan dalam jurnal Consciousness and Cognition.
Salah satu peneliti, Jennifer Wiley, mengatakan mereka menguji efek yang muncul ketika seseorang minum minuman beralkohol, tapi tidak sampai tahap ekstrem. "Intinya, jika kita berpikir terlalu fokus, hal itu dapat menutup kemungkinan baru. Perhatian yang lebih luas dan fleksibel justru diperlukan untuk mencari solusi kreatif," tuturnya.
CONSCIOUSNESS AND COGNITION | AMRI MAHBUB