TEMPO.CO, Beijing - Apple kini harus berbagi merek dagang untuk kata "iPhone" dengan pembuat tas dan barang kulit di Cina. Seperti dilansir Quartz yang dikutip Mashable, Rabu, 4 Mei 2016, pengadilan kasasi di Beijing baru-baru ini memutuskan sebuah gugatan Apple.
Apple berjuang melawan perusahaan asal Beijing, Xintong Tiandi, yang menjual barang-barang kulit seperti casing ponsel dan tas dengan nama "IPHONE." Gugatan itu diajukan sejak 2012.
Awalnya, pada 2002, Apple menerapkan merek dagang "iPhone" di Cina (yang tidak benar-benar diberikan hingga 2013). Pada 2007, tahun yang sama iPhone diluncurkan, Xintong Tiandi mengajukan merek dagang "IPHONE". Xintong Tiandi diberikan merek dagang itu untuk “barang-barang kulit” pada 2010.
Apple pertama kali menggugat pada 2012, tapi pengadilan Cina memutuskan, karena iPhone tidak benar-benar dijual di Cina daratan sampai 2009, perusahaan itu tidak bisa membuktikan bahwa "iPhone" adalah nama dagang terkenal. Kini pengadilan banding setuju hal itu, yang berarti bahwa Xintong Tiandi dapat terus menjual barang-barang kulit dengan merek "IPHONE".
Dalam sebuah pernyataan dalam situsnya, Xintong Tiandi menyatakan bahwa putusan pengadilan adalah reflektif dari "pasar bebas".
Ini bukan pertama kalinya Apple menghadapi masalah merek dagang di Cina dan negara-negara lainnya. Pada 2010, Apple mencapai kesepakatan dengan perusahaan Cina yang memiliki merek dagang untuk kata "i-phone" karena menerapkan pada ponselnya pada 2004.
Pada 2012, Apple harus membayar perusahaan asal Shenzhen, Proview Technology, US$ 60 juta dalam sengketa merek dagang atas nama "iPad". Adapun bulan lalu, sebuah pengadilan India memutuskan bahwa Apple tidak bisa menggunakan istilah "Split View"—sebuah fitur iPad yang merupakan bagian dari iOS 9—karena merek dagang untuk sebuah software yang disebut "SplitView" adalah milik sebuah vendor untuk Microsoft.
Di Amerika Serikat, Cisco sebenarnya sudah memiliki merek dagang untuk kata "iPhone", jauh sebelum produk Apple diluncurkan. Cisco menggugat Apple pada awal 2007, tapi kedua perusahaan dapat dengan cepat menyelesaikan masalah itu.
MASHABLE | ERWIN Z.